Wayang Santri, Jembatan Budaya yang Membius Diaspora dan Warga Malaysia

5 hours ago 4
Wayang Santri, Jembatan Budaya yang Membius Diaspora dan Warga Malaysia Pertunjukan Wayang Santri di Malaysia.(MI/HO)

SUASANA Mal Angsana Johor Bahru, Malaysia, berubah menjadi gelora budaya Nusantara, Minggu, (20/7). 

Ratusan diaspora Indonesia berbaur dengan warga Negeri Jiran memadati panggung megah dengan videotron bertuliskan ‘Tour Wayang Santri Malaysia 2025: Diplomasi Budaya Indonesia-Malaysia’.

Mereka datang sejak pukul 15.00 waktu setempat, tidak sabar menyaksikan Wayang Golek Santri, suatu pertunjukan yang menyatukan seni tradisi Jawa dengan nilai-nilai pesantren. Begitu memasuki mal, penonton langsung disambut panggung spektakuler. 

Suasana makin meriah  ketika  Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengangkat mikrofon, “Saya dapat titipan salam spesial dari Presiden RI Haji Prabowo Subianto untuk kalian semua!” Ruang pertunjukan pun bergemuruh tepuk tangan. 

“Pak Prabowo berharap WNI di Johor Bahru selalu sehat walafiat,” sambungnya, direspons sorak riuh penonton yang tersentuh, seperti disampaikan dalam siaran pers, Selasa (22/7).

Di antara penonton hadir juga sejumlah anggota DPR RI, Konsul Jenderal RI, Wali Kota Johor Bahru, dan perwakilan Kementerian Kebudayaan Malaysia, yang menjadi simbol eratnya hubungan kedua negara.  

Dalam pidatonya, Muzani menegaskan filosofi mendalam di balik pertunjukan ini. Wayang adalah refleksi diri. 

“Wayang mengingatkan kita, siapa kita, dari mana asal kita, dan ke mana harus melangkah. Di perantauan, nilai ini jadi penjaga jati diri bangsa," ujar Muzani.  

Wayang Santri--kolaborasi unik seni pedalangan dan kehidupan pesantren—disebut Muzani sebagai strategi kebudayaan memperkuat akar agama dan tradisi di kalangan diaspora Indonesia.

Puncak acara menjadi momen Ki Haryo Susilo Enthus Susmono, dalang muda berbakat dari Sanggar Putra Satria Laras, menyapa dan menyentuh penonton dengan lakon sarat dakwah Islam bernuansa kontemporer. 

Ki Haryo sukses memancing gelak tawa dan decak kagum penonton. Wayang Golek Santri yang dipentangkannya bukan sekadar tontonan, melainkan juga ‘ruh budaya’ yang dirindukan WNI di Malaysia. 

Pagelaran di Mal Angsana Johor Bahru ini adalah bagian dari Tour Wayang Santri Malaysia 2025 yang digagas  Muzani sebagai upaya mempererat ikatan diaspora Indonesia di rantau jiran. 

Selain itu, ia menjadi jembatan budaya melalui seni tradisional  dan mengingatkan akar persaudaraan serumpun.   

“Ini bukan sekadar pertunjukan, tapi misi mengikat hati dua bangsa,” tegas Muzani.  

Sebelumnya, Wayang Santri sukses digelar Keraton Mbah Anang, Johor Bahru. Setelah dari Mal Angsana, Wayang Santri akan melanjutkan tour di Hotel Alamis, Kuala Lumpur, pada 26 Juli dan sebagai penutup di KBRI Kuala Lumpur pada 27 Juli. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |