NATO Perkuat Sayap Timur Usai Drone Rusia Masuk Wilayah Polandia

2 days ago 12
NATO Perkuat Sayap Timur Usai Drone Rusia Masuk Wilayah Polandia Ilustrasi(Media Sosial X)

SEJUMLAH negara anggota NATO mengirimkan pasukan, artileri, dan sistem pertahanan udara untuk memperkuat pertahanan di Eropa Timur. Hal itu setelah Polandia melaporkan pelanggaran udara oleh drone Rusia yang disebut sebagai insiden “belum pernah terjadi sebelumnya.”

Pada Rabu dini hari, tiga drone Rusia ditembak jatuh setelah melintasi wilayah udara Polandia. Beberapa lainnya jatuh dan ditemukan di berbagai lokasi di Polandia timur. Insiden ini mendorong Warsawa meminta sidang Dewan Keamanan PBB, yang dijadwalkan berlangsung Jumat malam.

Respons NATO dan Sekutu

Belanda dan Ceko segera menyatakan siap mengirim sistem pertahanan udara, artileri, helikopter, serta ratusan prajurit ke Polandia. Sementara Jerman akan meningkatkan patroli udara dan menempatkan brigade di Lituania. Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengumumkan pengiriman tiga jet tempur Rafale untuk membantu menjaga langit Polandia.

“Kami tidak akan tunduk pada intimidasi Rusia,” tegas Macron.

Menteri Pertahanan Polandia, Wladyslaw Kosiniak-Kamysz, menyebut langkah sekutu kali ini sebagai dukungan nyata. “Sepanjang sejarah, Polandia sering hanya menerima kata-kata solidaritas. Hari ini, kami mendapat deklarasi konkret,” ujarnya di hadapan parlemen.

Sikap Rusia dan Reaksi Global

Kremlin menolak berkomentar lebih jauh, namun banyak pemimpin Eropa meyakini pelanggaran ini merupakan provokasi yang disengaja. Presiden Polandia Karol Nawrocki menilai insiden itu sebagai upaya Rusia untuk menguji kesiapan NATO.

Meski begitu, para ahli masih berbeda pendapat apakah Moskow memang sengaja meluncurkan drone ke wilayah Polandia. Komandan militer tertinggi NATO, Jenderal Alexus Grynkewich, bahkan mengakui jumlah pasti drone yang masuk masih diteliti.

Presiden AS Donald Trump menanggapi lebih hati-hati. Ia menyebut kemungkinan insiden itu terjadi karena “kesalahan,” meski menegaskan situasi tersebut membuatnya “tidak senang.”

Langkah Tambahan di Eropa Timur

Untuk mencegah insiden serupa, Polandia akan membatasi penerbangan drone dan pesawat kecil di perbatasan timur dengan Belarus dan Ukraina. Latvia juga menutup sebagian wilayah udaranya selama sepekan.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menawarkan pelatihan bagi militer Barat terkait cara menghadapi serangan udara Rusia. Selain itu mendorong pembentukan sistem pertahanan udara gabungan Eropa.

Situasi semakin tegang karena pada Jumat ini Rusia dan Belarus akan memulai latihan militer gabungan Zapad 2025. Polandia bahkan menutup perbatasan dengan Belarus demi alasan keamanan, menyebut manuver itu sebagai “sangat agresif.”

Moskow menolak langkah Polandia tersebut dan memperingatkan bahwa penutupan perbatasan akan merugikan dunia usaha serta kebebasan bergerak warga.

Latihan Zapad sebelumnya pada 2021 melibatkan sekitar 200 ribu personel dan digelar beberapa bulan sebelum invasi besar Rusia ke Ukraina. Tahun ini, menurut intelijen militer Lituania, skala latihan lebih kecil dengan perkiraan 30 ribu prajurit. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |