Mencegah Penyalahgunaan Narkoba Bisa Dimulai dari Keluarga

Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D menegaskan bahwa pencegahan penyalahgunaan narkoba tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan penegakan hukum tetapi harus dimulai dari lingkungan terdekat.

Novi menilai lingkungan terdekat, terutama keluarga, berperan penting membentuk nilai, sikap, dan kebiasaan seseorang sejak dini.

"Edukasi apapun yang baik, termasuk soal bahaya narkoba, seyogyanya dimulai sejak dini. Lingkungan keluarga adalah tempat paling utama belajar apa saja termasuk persepsi dan sikap terhadap obat obatan atau narkoba," kata Novi, dikutip Kamis (6/11).

Ia mengatakan, anak-anak belajar dengan sangat cepat dari apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan di lingkungan rumah.

Menurut dia, apa yang dialami anak-anak sejak kecil bisa menjadi bagian dari bawah sadar dan sistem nilai yang akan dipegang seumur hidup.

Selain itu, relasi dalam keluarga maupun pasangan juga bisa menjadi faktor yang kuat terhadap penyalahgunaan narkoba.

Meski begitu, relasi keluarga juga bisa menjadi pemicu penyalahgunaan narkoba jika komunikasi yang terjalin tidak sehat.

"Hubungan yang hangat dan terbuka justru bisa menjadi pelindung, sementara relasi yang penuh konflik dapat menjadi pemicu penggunaan," jelasnya.

Untuk itu, Novi menyarankan agar keluarga membangun kegiatan positif bersama seperti berolahraga, beribadah, rekreasi, atau kegiatan sosial.

Selain memperkuat kebersamaan, kata dia, aktivitas tersebut membantu memunculkan hormon kebahagiaan dopamin, oksitosin, serotonin, dan endorfin yang mendorong perasaan berarti dan bahagia tanpa perlu mencari pelarian dari luar.

"Jika keluarga bisa menghadirkan rasa hangat, kasih sayang, dan kebersamaan, anggota keluarga tidak akan mencari kebahagiaan dari narkoba. Mereka sudah menemukannya dalam dirinya dan keluarganya," pungkas Novi. (Ant/Z-1)