Zohran Mamdani Bentuk Tim Transisi Seluruh Perempuan, Siap Pimpin Era Baru New York City

2 hours ago 1
Zohran Mamdani Bentuk Tim Transisi Seluruh Perempuan, Siap Pimpin Era Baru New York City Wali Kota terpilih New York, Zohran Mamdani, umumkan tim transisi seluruh perempuan yang akan membantunya menjalankan visi progresif untuk kota. (Instagram)

WALI Kota terpilih New York City, Zohran Mamdani, mulai membentuk pemerintahan barunya dengan mengumumkan tim transisi. Tim yang akan membantunya menyiapkan kebijakan progresif menjelang pelantikan pada 1 Januari mendatang.

Berbicara dalam konferensi pers di Queens pada Rabu (5/11), Mamdani, 34, memperkenalkan tim transisi seluruh perempuan yang dipimpin Elana Leopold sebagai direktur eksekutif. Tim ini juga mencakup nama-nama berpengaruh seperti mantan wakil wali kota Maria Torres-Springer, mantan ketua Komisi Perdagangan Federal Lina Khan, Presiden dan CEO United Way Grace Bonilla, serta mantan wakil wali kota bidang kesehatan dan layanan sosial Melanie Hartzog.

“Dalam beberapa bulan ke depan, saya dan tim akan membangun balai kota yang mampu memenuhi janji kampanye ini,” ujar Mamdani. “Kami akan membentuk pemerintahan yang tangguh sekaligus berbelas kasih, berintegritas, dan bekerja sekeras jutaan warga New York.”

Pemilihan Lina Khan, tokoh progresif yang dikenal karena kebijakannya melawan monopoli besar di bawah pemerintahan Joe Biden, menunjukkan niat Mamdani menghadirkan reformasi besar di pemerintahan kota terbesar Amerika Serikat itu.

Dalam wawancara televisi pertamanya setelah mengalahkan mantan Gubernur Andrew Cuomo dan kandidat Republik Curtis Sliwa, Mamdani menegaskan pentingnya kesiapan. “Kami memiliki 57 hari untuk bersiap, dan kami berutang kepada kota ini untuk siap bekerja sejak 1 Januari,” katanya.

Kemenangan Mamdani menandai sejarah baru. Ia menjadi wali kota Muslim pertama, keturunan Asia Selatan pertama, kelahiran Afrika pertama, sekaligus yang termuda dalam lebih dari satu abad.

Ancaman Donald Trump

Namun, tantangan besar menantinya, terutama dari Presiden Donald Trump yang berulang kali mengancam akan memangkas dana federal untuk New York jika Mamdani menjabat. Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menulis “sangat kecil kemungkinan” pemerintah pusat akan memberikan dana lebih dari batas minimum yang diwajibkan hukum.

Selain ancaman politik, kampanye Mamdani juga dibayangi gelombang serangan Islamofobia. Laporan Center for the Study of Organized Hate mencatat peningkatan lebih dari 450% unggahan bernada kebencian terhadapnya di media sosial sejak September hingga Oktober.

Meski demikian, Mamdani tetap optimistis. “Saya percaya diri untuk menunaikan janji-janji kampanye kami,” ujarnya. “Tak peduli perbedaan politik, kita semua menghadapi masalah yang sama.”

Kampanyenya mengusung agenda progresif seperti pembekuan sewa untuk apartemen stabil, transportasi bus gratis, penitipan anak universal, dan toko bahan pangan milik pemerintah kota, didanai lewat kenaikan pajak bagi korporasi dan kalangan kaya. Kampanye ini berhasil mengumpulkan lebih dari US$20 juta dari donatur kecil, dengan rata-rata sumbangan sekitar US$80.

Mamdani menutup konferensi persnya dengan janji kabinet dan jajaran pejabatnya akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan. “Pada 1 Januari, ketika kota ini menyambut pemerintahan baru, marilah kita juga merayakan era baru bagi New York,” ujarnya. “Era yang membuat semua warga merasa terlibat dan berperan dalam keberhasilannya.” (The Guardian/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |