
KETUA Bidang Pondok Pesantren dan Majelis Taklim Pengurus Pusat GP Ansor, Nur Faizin mendukung gagasan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang ingin adanya transformasi dalam sistem pendidikan pesantren. Nur Faizin mengapresiasi PKB karena selama ini menjadi partai yang konsisten memperjuangkan nasib pesantren.
Menurut Nur Faizin, pesantren harus mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia yang serba cepat dan serba digital. Pesantren perlu mempersiapkan lulusanya tidak gagap terhadap teknologi. Maka dari itu, Nur Faizin menegaskan bahwa transformasi dalam sistem pendidikan sangat dibutuhkan.
"GP Ansor sangat mengapresiasi Gagasan Cak Imin tentang adanya transformasi sistem pendidikan di pesantren," ujar Nur Faizin, melalui keterangannya, Sabtu (21/6).
Oleh karena itu, Nur Faizin menyambut baik langkah PKB yang menginisiasi Konferensi Internasional Transformasi Pesantren yang akan digelar pada 24-26 Juni 2025 di Jakarta. Ia menilai konferensi tersebut akan sangat bermanfaatkan bagi pesantren. Sebab, dalam konferensi tersebut akan menghadirkan sejumlah akademisi dari berbagai negara seperti Mesir, Turki, Tiongkok dan Finlandia.
Dari akademi tersebut, pesantren bisa mendapatkan ilmu untuk diterapkan ke dalam sistem pendidikannya. Pasalnya, dalam konferensi tersebut juga akan dibahas penyempurnaan sistem pendidikan pesantren mulai dari kurikulum, pendekatan metodologi hingga sistem belajar.
Dengan begitu, Nur Faizin berharap ilmu yang didapatkan dari konferensi tersebut dapat mempengaruhi cara kerja pesantren ke depannya. Pasalnya, Nur Faizin mendorong agar pesantren tidak hanya fokus terhadap kitab kuning tetapi juga ilmu umum lainnya.
"Harapannya SDM yang lahir dari pesantren juga dapat bersaing dan bisa menjawab tantangan dunia yang kompleks," kata Nur Faizin.
Nur Faizin juga meyakini bahwa pesantren mempunyai peran dalam memutus mata rantai kemiskinan. Sebab, tak sedikit pesantren menyediakan pendidikan gratis. Selain itu, pesantren juga melatih santrinya mempunyai daya tahan yang kuat dengan menanamkan nilai-nilai agama.
"Jumlah pesantren yang sangat banyak di Indonesia ini, perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah agar lulusan pesantren juga bisa berdaya saing," pungkasnya. (H-3)