
Pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6) pagi ini, dinyatakan aman setelah mendapatkan ancaman bom. ancaman bom tersebut merupakan yang kedua dalam sepekan dan menargetkan maskapai yang sama.
“Pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat sudah dilaksanakan dan dinyatakan aman,” ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan TNI melalui Kodam I/Bukit Barisan mengerahkan satu satuan setingkat kompi (SSK) Yonkav 6/NK dan satu satuan setingkat peleton (SST) Jihandak Yonzipur 1/DD, yang didukung oleh satu SST Kopasgat TNI AU dan satu SST Gegana Brimob Polda Sumatera Utara.
“Keterlibatan TNI dalam operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas operasi militer selain perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, khususnya dalam tugas OMSP, yaitu mengatasi aksi terorisme,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa hingga pukul 18.30 WIB, seluruh penumpang telah diamankan dan ditempatkan di tiga hotel sekitar area bandara.
Ia lantas mengatakan bahwa para penumpang dalam keadaan selamat. Namun, seluruh barang bawaan penumpang masih dalam proses pemeriksaan pada pukul 18.30 WIB.
Sementara itu, dia menegaskan bahwa TNI akan selalu hadir dan sigap dalam menghadapi situasi darurat, seperti kasus ancaman bom tersebut.
“TNI juga akan terus berkoordinasi dan menjalin kerja sama pengamanan dengan otoritas keamanan Arab Saudi untuk mendalami insiden ini demi menjamin keamanan penerbangan internasional di masa yang akan datang,” katanya.
Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 mendapat ancaman bom yang dikirimkan oleh orang tidak dikenal melalui surat elektronik pada Selasa (17/6) pukul 07.30 WIB.
Surat elektronik itu berisi pesan yang menyebutkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno-Hatta) yang membawa sebanyak 442 haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi akan diledakkan. Akhirnya, pilot pesawat Saudia Airlines memutuskan mengalihkan penerbangan dengan melakukan pendaratan darurat ke Bandara Internasional Kualanamu, pada pukul 10.44 WIB. (Ant/E-3)