2 Kali Ancaman Bom ke Saudia Airlines, DPR: Intelijen Mestinya Bisa Cegah

5 hours ago 3
 Intelijen Mestinya Bisa Cegah Ilustrasi(Antara)

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal meminta aparat penegak hukum, terutama intelijen, betul-betul melakukan langkah preventif guna mengantisipasi ancaman bom pada pesawat yang sudah dua kali terjadi dalam sepekan terakhir. Cucun mengatakan publik menginginkan aparat penegak hukum seperti Polri dan badan-badan intelijen dengan berbagai kekuatannya, bisa melakukan deteksi dini terkait teror bom di pesawat, termasuk sosok-sosok di baliknya yang menebar ancaman dan membuat takut masyarakat.

"Kita komunikasi dengan intelijen dan aparat penegak hukum. Supaya betul-betul mengantisipasi ini jangan sampai terjadi lagi," kata Cucun di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/6).

Meski demikian, dia mengapresiasi langkah maskapai yang cukup telah mengikuti protokol keselamatan, sehingga masyarakat pun dimintanya untuk mengerti.

"Harus safety. Kalau dianggap penting untuk landing di suatu bandara pasti akan dilakukan. Jangan dianggap main-main kalau memang perlu, pengecekan oleh semua ahli bom kalau bicara ancaman bom jangan dianggap sepele. Tapi tetap kita apresiasi langkah-langkah dari semua maskapai mengantisipasi ini," ucapnya.


Sebelumnya, dilaporkan dua pesawat Saudia Airlines tujuan Indonesia harus mendarat darurat akibat mendapat ancaman bom.

Yang pertama, pesawat dengan nomor penerbangan SV-5276 mendapat ancaman bom dikirimkan oleh orang tidak dikenal melalui surat elektronik pada Selasa (17/6) pukul 07.30 WIB.

Surat elektronik ini berisi akan meledakkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno-Hatta) membawa sebanyak 442 haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi.

Akhirnya, pilot pesawat Saudia Airlines memutuskan mengalihkan penerbangan dengan melakukan pendaratan darurat ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pukul 10.44 WIB.

Kemudian pada Sabtu (21/6) pagi, pesawat Saudia Airlines yang membawa 376 jemaah haji tujuan Bandara internasional Juanda Surabaya, juga mendarat darurat di Bandara Kualanamu akibat adanya ancaman bom.


Pesawat dengan nomor penerbangan SV5688 ini, terpaksa mengalihkan pendaratan sebagai langkah teknis menjamin keselamatan penerbangan.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |