Simpanse Bisa Menabuh Ritmis, Petunjuk Awal Asal Usul Musik Manusia

4 hours ago 3
Simpanse Bisa Menabuh Ritmis, Petunjuk Awal Asal Usul Musik Manusia Penelitian baru mengungkap simpanse mampu menabuh secara ritmis dengan pola yang menyerupai musik manusia, menunjukkan akar musikalitas.(Media Sosial X)

PENELITIAN baru dari tim ilmuwan kognitif dan ahli biologi evolusioner menemukan simpanse dapat menabuh secara ritmis, dengan jeda waktu yang teratur antara setiap pukulan. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology terbitan Cell Press pada 9 Mei ini menunjukkan simpanse timur dan barat menabuh dengan irama yang dapat dibedakan. Para peneliti menyatakan temuan ini mengindikasikan unsur dasar musikalitas manusia telah muncul pada nenek moyang bersama antara simpanse dan manusia.

“Berdasarkan penelitian sebelumnya, kami memperkirakan bahwa simpanse barat akan lebih banyak memukul dan menabuh lebih cepat dibandingkan simpanse timur,” kata penulis utama Vesta Eleuteri dari Universitas Wina, Austria. 

“Namun, kami tidak menyangka akan menemukan perbedaan irama yang begitu jelas, atau bahwa irama ketukan mereka memiliki kemiripan yang begitu mencolok dengan musik manusia.”

Penelitian terdahulu menunjukkan simpanse menghasilkan suara frekuensi rendah dengan menabuh akar banir. Para peneliti menduga simpanse menggunakan pola ketukan ini untuk menyampaikan informasi baik dalam jarak jauh maupun dekat.

“Penelitian kami sebelumnya menunjukkan bahwa setiap simpanse memiliki gaya menabuh yang unik dan bahwa menabuh membantu mereka memberi tahu anggota kelompok lainnya tentang keberadaan dan aktivitas mereka — semacam cara untuk ‘melapor’ di tengah hutan hujan,” kata Eleuteri. “Yang belum kami ketahui adalah apakah simpanse yang hidup di kelompok berbeda memiliki gaya menabuh yang berbeda, dan apakah ketukan mereka ritmis seperti dalam musik manusia.”

Untuk menjawab hal ini, Eleuteri dan timnya, termasuk penulis senior Catherine Hobaiter dari Universitas St. Andrews di Inggris dan Andrea Ravignani dari Universitas Sapienza di Roma, bekerja sama dengan peneliti simpanse lainnya dan mempelajari 371 sesi menabuh dari 11 komunitas simpanse, yang mencakup enam populasi dan dua subspesies.

Setelah menganalisis pola ketukan, mereka menemukan simpanse menabuh secara ritmis dan bahwa waktu antar pukulan mereka tidak acak dan seringkali teratur. Subspesies simpanse timur dan barat juga menunjukkan pola menabuh yang berbeda; simpanse barat menggunakan pukulan yang teratur jaraknya, sementara simpanse timur lebih sering bergantian antara pukulan dengan jeda pendek dan panjang. 

Mereka juga menemukan simpanse barat lebih sering menabuh, dengan tempo yang lebih cepat, dan mengintegrasikan ketukan mereka lebih awal ke dalam vokalisasi pant-hoot mereka.

“Membuat musik adalah bagian mendasar dari apa yang menjadikan kita manusia — tetapi kita tidak tahu sudah berapa lama kita membuat musik,” kata Hobaiter. 

“Menunjukkan bahwa simpanse memiliki beberapa ciri dasar dari irama musik manusia dalam ketukan mereka merupakan langkah yang sangat menarik dalam memahami kapan dan bagaimana kita mengembangkan kemampuan ini. Temuan kami menunjukkan bahwa kemampuan untuk menabuh secara ritmis mungkin telah ada jauh sebelum kita menjadi manusia.” (Science Daily/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |