
PEMUSNAHAN amunisi tidak layak pakai oleh militer di Pantai Cibalong, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, berakhir tragis. Ledakan susulan yang terjadi sekitar pukul 09.45 WIB menewaskan sedikitnya 11 orang, termasuk personel militer dan warga sipil.
Menurut kesaksian warga, pemusnahan awal berjalan sesuai prosedur di area terbuka pesisir. Namun, usai ledakan pertama sekitar pukul 09.30 WIB, sejumlah warga nekat mendekati lokasi, diduga karena penasaran dan tergiur untuk mengumpulkan serpihan logam seperti kuningan dan bagian peluru yang dianggap bernilai ekonomi.
Tanpa disadari, masih terdapat amunisi aktif yang belum meledak. Ledakan kedua terjadi tiba-tiba saat warga berada di sekitar lokasi. Dentuman keras tersebut menewaskan beberapa orang di tempat, dengan kondisi tubuh yang mengenaskan. Korban luka berat segera dilarikan ke RSUD Pameungpeuk untuk mendapatkan perawatan intensif.
Evakuasi sempat terkendala akibat minimnya informasi awal. Berdasarkan laporan Unit Intel Kodim 0611/Garut, total korban meninggal mencapai 11 orang—dua di antaranya anggota militer. Berikut daftar korban yang berhasil diidentifikasi:
Korban Militer:
-
Kolonel Cpl Antonius Hermawan
-
Mayor Cpl Anda Rohanda
Korban Sipil:
-
Agus bin Kasmin
-
Ipan bin Obur
-
Anwar bin Inon
-
Iyus Ibing bin Inon
-
Iyus Rizal bin Saepuloh
-
Toto
-
Dadang
-
Rustiawan
-
Endang
Pihak militer menyatakan bahwa lokasi kejadian kini telah diamankan. Meski begitu, monitoring ketat masih dilakukan untuk mencegah potensi ledakan lanjutan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari aparat kepolisian maupun TNI terkait kronologi detail dan tanggung jawab atas insiden ini. (Z-10)