Santri Perempuan Dayah Tradisional di Aceh Didorong Kuasai Keahlian Khusus

19 hours ago 5
Santri Perempuan Dayah Tradisional di Aceh Didorong Kuasai Keahlian Khusus Santri perempuan di dayah (pesantren tradisional) didorong memiliki kemampuan soft skill (keahlian khusus).(MI/Amiruddin Abdullah Reubie)

GUNA menumbuhkan penguatan ekonomi, para santri perempuan di Aceh didorong penguasaan softskill (keahlian khusus). Dengan demikian, setelah menyelesaikan pendidikan di dayah (pesantren tradisional) mereka sudah memiliki bekal produktivitas dan kemandirian berkeluarga.

Sosialisasi itu dilakukan Komunitas Santri Berdaya dan Mandiri (KSBM) bertajuk Santriwati Menginspirasi. Acara yang berlangsung seharian tersebut digelar di Dayah Darul Ulum, Abu Lueng Ie, Kemukiman Ulee Kareng, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar, pada Minggu (11/5).
 
Sosialisasi bertema Softskill itu Keren, Santri Perempuan Cerdas, Mandiri, dan Berkemajuan menghadirkan entrepreneur ustadzah Zikra Azizi Lukman sebagai pemateri utama. Ustadzah Zikra Azizi Luqman selain berprofesi entrepreneur ternama juga alumni Dayah Tinggi (Dayah A'li) MUDI Mesra, Samalanga, Kabupaten Bireuen, sebuah pesantren tradisional terbesar di Aceh.

Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi para santriwati khususnya provinsi berjulukan Serambi Mekkah itu bahwa pentingnya penguasaan softskill (keahlian khusus) sebagai bekal produktivitas dan kemandirian. Terutama setelah menyelesaikan pendidikan di dayah (pesantren tradisional).

Para santri perempuan diharapkan bisa termotivasi dari kehadiran alumni yang sukses sebagai role model itu. Lalu selain unggul dalam bidang keagamaan, para santriwati juga siap secara ekonomi dan keterampilan.

Gagasan KSBM
Adapun KSBM digagas oleh Saidil Mukammil Bawarith, santri senior Dayah Putra MUDI Mesra Samalanga, Bireuen, Aceh. Saidil Mukammil yang mantan Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Kabupaten Pidie Jaya itu adalah seorang aktivis pelajar dan pencinta perdamaian.

Saidil juga menjadi Youth Program Coordinator saat magang di NGO Asian Resources Foundation (ARF) Thailand dan aktif dalam kegiatan workshop internasional.

Gagasan ini kemudian dikembangkan dan diwujudkan bersama Nailis Wildani, sesama alumni dayah yang juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan seminar dan organisasi kepemudaan di Aceh.

Saidil Mukammil, kepada Media Indonesia, Minggu (11/5) mengatakan, inisiatif mendirikan komunitas KSBM ini muncul dari pengalaman pribadi dan keprihatinan terhadap pandangan sebagian masyarakat terhadap masa depan santri, terutama perempuan. Mereka dianggap tidak ada masa depan ekonomi yang meyakinkan.

“Masih sering terdengar anggapan seperti kepeu neubeh aneuk u dayah (untuk apa membuang anak ke dayah), yang menggambarkan pandangan sempit tentang masa depan santri, khususnya santriwati,” tutur pemuda yang akrab di panggil Kamim itu.

Hal inilah yang mendorong KSBM untuk menjadi ruang gerak baru bagi santri agar bisa mengembangkan potensi diri sejak dini. “Jika santri laki-laki masih punya peluang besar menjadi imam, khatib, atau pengajar, bagaimana dengan santriwati yang sering kali ruang geraknya lebih terbatas," ujarnya.

Peningkatan kapasitas
KSBM berharap ke depan tidak hanya menyelenggarakan program sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran, melainkan juga dapat menginisiasi pelatihan peningkatan kapasitas dan pengembangan softskill bagi para santri. Pelatihan ini akan dirancang agar tetap sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam serta membuka ruang bagi publikasi karya-karya santri yang memiliki nilai jual dan daya saing di tengah masyarakat.

“Kami ingin menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya santri berdaya secara keilmuan dan ekonomi, agar tidak ada lagi alumni yang menyesal pernah menimba ilmu di dayah hanya karena keterbatasan finansial" jelasnya.

Saidil Mukammil Bawarith adalah seorang profesional yang saat ini menjabat sebagai Youth Program Coordinator di International Institute of Peace and Development Studies (IIPDS) yang berbasis di Thailand. Dia aktif dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pemuda dan perdamaian. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |