
RENDANG adalah hidangan khas Minangkabau di Sumatera Barat, Indonesia yang berupa daging sapi yang dimasak dengan santan dan berbagai rempah-rempah hingga bumbu meresap dan kuahnya mengering.
Rendang memiliki cita rasa gurih, pedas, dan kaya rempah, serta dikenal sebagai makanan yang tahan lama.
Bahan-bahan
Bahan Utama:
- 1 kg daging sapi (pilih bagian paha atau sandung lamur untuk hasil empuk)
- 1 liter santan kental dari 2 butir kelapa
- 500 ml santan encer
- 2 batang serai, memarkan
- 4 lembar daun jeruk, sobek sedikit
- 2 lembar daun salam
- 1 ruas lengkuas, memarkan
- Garam dan gula secukupnya
Bumbu Halus:
- 10 butir bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 5 butir kemiri, sangrai
- 2 cm jahe
- 3 cm kunyit
- 5 buah cabai merah besar
- 10 buah cabai merah keriting (sesuai selera)
- 1 sdt ketumbar, sangrai
- ½ sdt jinten, sangrai
Cara Membuat Rendang yang Empuk dan Enak
- Potong daging sesuai selera, jangan terlalu kecil agar tidak hancur saat dimasak.
- Haluskan semua bumbu, lalu tumis dengan sedikit minyak hingga harum dan matang.
- Masukkan serai, daun jeruk, daun salam, dan lengkuas, aduk rata hingga bumbu meresap.
- Tuang santan encer, aduk terus dengan api sedang agar santan tidak pecah.
- Masukkan daging sapi, aduk rata, lalu kecilkan api dan biarkan meresap.
- Setelah daging setengah empuk, tuang santan kental, aduk perlahan agar bumbu merata.
- Masak dengan api kecil hingga santan menyusut dan bumbu mengering. Proses ini bisa memakan waktu 3–4 jam untuk menghasilkan rendang yang kering dan tahan lama.
- Aduk sesekali agar rendang tidak gosong, dan masak hingga daging berwarna cokelat kehitaman sesuai selera.
- Koreksi rasa dengan garam dan gula, lalu sajikan.
Tips agar Rendang Empuk
- Gunakan api kecil agar daging matang perlahan dan bumbu meresap sempurna.
- Jangan sering diaduk di awal agar daging tidak hancur.
- Gunakan santan segar agar rasa lebih gurih.
- Jika ingin lebih empuk, pukul-pukul daging sebelum dimasak atau gunakan panci presto untuk mempercepat proses.
Rendang berasal dari masakan tradisional masyarakat Minangkabau dan sering disajikan dalam acara adat, perayaan, serta sebagai hidangan istimewa.
Makanan ini telah ada sejak berabad-abad lalu dan menjadi bagian dari budaya kuliner Nusantara. (Z-4)