Peneliti ITB Ingatkan Pentingnya Merawat Sumber Air Warga Halmahera Selatan dari Cemaran Tambang Nikel

4 hours ago 4
Peneliti ITB Ingatkan Pentingnya Merawat Sumber Air Warga Halmahera Selatan dari Cemaran Tambang Nikel Aliran Sungai Akelamo, sumber air warga Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.(Dok Istimewa)

Sungai Akelamo dan Danau Karo, dua sumber air warga Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, menunjukkan kualitas yang sangat baik dan berpotensi besar sebagai sumber air bersih. Danau Karo juga menjadi hulu Sungai Akelamo.

Namun, keberadaan aktivitas pertambangan, termasuk tambang nikel di sekitar daerah aliran sungai (DAS) menjadi tantangan serius yang harus ditangani dengan perencanaan dan komitmen tinggi, terutama dalam pengelolaan air tambang. "Danau Karo masih memiliki daerah tangkapan yang sangat baik. Studi menunjukkan kualitas air dan volume aliran Sungai Akelamo cukup memadai untuk dimanfaatkan oleh masyarakat maupun industri, dengan catatan konservasi tetap menjadi perhatian utama. Potensi ini bahkan telah dihitung berdasarkan standar nasional seperti SNI 6738:2015 tentang perhitungan debit andalan sungai," kata peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) Sonny Abfertiawan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/5).

Ancaman penurunan kualitas air, kata Sonny, muncul saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Fasilitas pengolahan air tambang yang tidak dirancang untuk menampung volume air dalam kondisi ekstrem, bisa menyebabkan air tercemar mengalir ke Sungai Akelamo. Perusahaan tambang yang beroperasi di kawasan ini dituntut untuk merancang sistem pengelolaan air tambang yang adaptif terhadap perubahan iklim, khususnya peningkatan curah hujan.

"Perusahaan harus memastikan seluruh air hasil kegiatan tambang dikendalikan dan diolah sesuai baku mutu sebelum dilepas ke badan air," tambahnya.

Sonny menyebut, salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di sana seperti Harita Nickel sudah menunjukkan upaya serius dalam pengelolaan air tambang, meski tantangan besar tetap mengintai. Indonesia, sebagai negara tropis, memiliki curah hujan tinggi hingga 3.000 mm per tahun, jauh di atas rata-rata negara subtropis. Kondisi ini menuntut perusahaan memiliki sistem drainase dan pengolahan yang tangguh serta didasarkan pada data laboratorium yang akurat.

Upaya pengelolaan sumber daya air tersebut, kata Sonny, termasuk dalam praktik Good Mining Practices yang menjadi kunci keseimbangan tambang dan lingkungan.  “Good Mining Practices adalah amanah dari masyarakat yang disalurkan melalui pemerintah, dan harus dijalankan secara konsisten oleh semua perusahaan tambang,” ujar Sonny dalam keterangannya,

Ia menilai bahwa pemerintah Indonesia telah memiliki panduan lengkap mengenai standar pelaksanaan GMP. Salah satu perusahaan yang dinilai telah menerapkan prinsip tersebut adalah Harita Nickel, meski Sonny mengakui bahwa penerapan di lapangan tidak akan pernah sepenuhnya sempurna.

“Kondisi alam sangat dinamis, terutama terkait iklim dan curah hujan. Maka dari itu, potensi dampak lingkungan akan selalu ada, di mana pun kegiatan penambangan dilakukan,” jelasnya.

Menurut Sonny, keberhasilan pelaksanaan GMP sangat bergantung pada kemampuan perusahaan dalam melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Ia mendorong agar perusahaan bertindak cepat dan terukur dalam merancang sistem pengelolaan air tambang yang tangguh, adaptif terhadap perubahan cuaca ekstrem, serta mampu menjawab tantangan lingkungan masa depan.

“Perencanaan yang baik dan pemahaman terhadap karakteristik air tambang sangat krusial untuk menentukan teknologi pengolahan yang tepat,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat sebagai pengawas pelaksanaan GMP. “Peran masyarakat dalam mengawasi, serta pemerintah dalam menegakkan aturan, sangat krusial untuk menjamin keberlanjutan lingkungan. Interaksi ketiganya akan menjaga keseimbangan antara ekstraksi sumber daya dan perlindungan ekosistem," katanya.

Lebih lanjut, Sonny mendesak pemerintah untuk memperkuat pengawasan dan memastikan seluruh ketentuan hukum dijalankan dengan tegas. “Interaksi antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah adalah fondasi untuk memastikan keseimbangan antara eksploitasi sumber daya dan kelestarian lingkungan. Ini bukan hal mudah. Tapi dengan komitmen dan evaluasi berkelanjutan, pengelolaan air tambang yang baik bisa dicapai," ujarnya. (X-8)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |