Manusia Abadi di 2030? Ini Prediksi Mengejutkan dari Ray Kurzweil

3 hours ago 4
Manusia Abadi di 2030? Ini Prediksi Mengejutkan dari Ray Kurzweil Teknologi kecerdasan buatan(Dok. Katrina Barber—Entrepreneur.com)

RAY Kurzweil, ilmuwan komputer sekaligus futuris kenamaan, kembali mengguncang dunia dengan prediksi ambisius: manusia bisa hidup abadi mulai 2030. Ia menyebut bahwa kemajuan pesat dalam kecerdasan buatan (AI), bioteknologi, dan nanoteknologi akan membuka jalan bagi perpanjangan usia tak terbatas—bahkan memungkinkan manusia mengunggah kesadaran ke dunia digital.

Nanobot, AI, dan Otak Terhubung Cloud

Menurut Kurzweil, manusia kelak bisa menambah harapan hidup lebih dari satu tahun setiap tahunnya. Artinya, kematian dapat "ditunda" tanpa batas. Kuncinya adalah nanobot—robot mikroskopis—yang akan berpatroli dalam aliran darah, memperbaiki sel rusak, menyembuhkan penyakit, hingga membalikkan proses penuaan.

“Nanobot akan mereparasi tubuh kita di tingkat sel dan menghubungkan otak langsung ke cloud,” ujar Kurzweil.

Lebih dari itu, ia membayangkan masa depan di mana manusia dapat mengunggah memori, mengirim video atau email langsung dari otak, serta mencadangkan seluruh ingatan ke server digital.

“Kita akan menjadi lebih lucu, lebih menarik, dan lebih mampu mengekspresikan cinta,” ucapnya dalam wawancara 2015.

Singularity dan Dilema Etika

Kurzweil memprediksi bahwa singularity—momen ketika AI melampaui kecerdasan manusia—akan terjadi pada 2045. Saat itu, batas antara manusia dan mesin akan memudar. Kesadaran manusia bisa hidup dalam bentuk digital, dan usia biologis tak lagi jadi penghalang.

Namun, prediksi ini menuai pro dan kontra. Beberapa pakar memperingatkan potensi masalah: ledakan populasi, kesenjangan teknologi, hingga dominasi AI atas manusia. Yann LeCun, Chief AI Scientist di Meta, menyebut pandangan Kurzweil terlalu optimistis, mengingat AI saat ini belum mendekati kecerdasan manusia sejati.

Kurzweil: Bukan Sekadar Futuris

Kurzweil bukan tokoh sembarangan. Ia penerima National Medal of Technology, anggota National Inventors Hall of Fame, pencipta mesin pembaca teks bagi tunanetra, dan pengembang synthesizer musik digital. Banyak prediksinya telah terbukti, mulai dari lahirnya smartphone hingga kemenangan AI atas juara catur dunia. (IFLScience, Entrepreneur, Times of India, Times Now News, Lifeboat News, Telegrafi, Daily Galaxy/Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |