
DUKUNGAN terhadap ketahanan pangan nasional terus dilakukan banyak pihak. Salah satunya oleh perusahaan asuransi Jasindo.
"Di tengah tantangan akibat perubahan iklim, fluktuasi harga komoditas, dan ketidakpastian global, Asuransi Jasindo terus berkomitmen mendukung ketahanan pangan nasional. Salah satunya melalui perlindungan risiko bagi para petani dan peternak, khususnya di wilayah Jawa Barat," ujar Lisa Puspita Sari, Representative Manager Jasindo Bandung, Kamis (8/5).
Dia melihat usaha tani sangat rentan terhadap faktor cuaca dan lingkungan. Melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), pihaknya berharap petani memiliki ketenangan dalam menjalankan musim tanam, karena ada perlindungan jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.
Sejak mendapatkan penugasan dari pemerintah pada 2015, Asuransi Jasindo secara konsisten menjalankan program AUTP. Ini merupakan bentuk perlindungan bagi petani terhadap risiko gagal panen yang disebabkan oleh banjir, kekeringan, serta serangan organisme pengganggu tanaman.
Hingga akhir 2024, AUTP telah mencatat perlindungan terhadap lebih dari 278 ribu hektare lahan pertanian dan menjangkau hampir 500 ribu petani di seluruh Indonesia.
Di Jawa Barat, program ini telah mencakup hampir 90 ribu hektare lahan pertanian, dengan nilai klaim yang telah dibayarkan mencapai Rp10,8 miliar kepada 272 kelompok tani.
"Kabupaten Karawang menjadi daerah dengan luas areal terlindungi paling besar, mencapai 40 ribuan hektare pada 2024. Tahun ini, sampai Mei, sudah terdaftar 119 ribu hektare lahan dalam AUTP, dengan Kabupaten Karawang tetap yang terluas mencapai 60 ribu hektare," tambah Lisa.
Dia menambahkan, saat ini sudah mulai banyak petani yang mengerti pentingnya asuransi, khususnya AUTP. Jasindo Jabar juga terus memperluas literasi masyarakat terhadap asuransi.
"Kami sudah membentuk beberapa tim untuk bekerja melakukan literasi ke masyarakat. Mereka terjun ke daerah yang menjadi wilayah kerja Jasindo Jawa Barat," tandasnya.
Perlindungan menyeluruh
Di luar sektor pertanian, Jasindo juga terus memperluas cakupan perlindungan terhadap berbagai aset dan pelaku usaha. Melalui produk Asuransi Barang Milik Negara (ABMN), perlindungan risiko terhadap aset pemerintah terus diperkuat.
Jasindo juga aktif mendorong edukasi dan pemetaan kebutuhan asuransi untuk sektor UMKM, infrastruktur, dan lingkungan hidup.
Selama 2024, Jasindo telah menyalurkan Rp2,85 miliar untuk mendukung pembiayaan usaha kecil, serta melaksanakan aksi lingkungan dengan menanam 2.000 bibit mangrove dan 2.200 bibit non-mangrove sebagai bagian dari strategi mitigasi perubahan iklim.
“Kami percaya bahwa peran asuransi bukan hanya mengganti kerugian, tapi juga membangun ketangguhan. Melalui perlindungan menyeluruh, Jasindo berkomitmen menjadi mitra pembangunan yang dapat diandalkan dalam menghadapi berbagai risiko,” tandas Lisa.