
POLRESTA Surakarta siap menggulung perilaku premanisme di Kota Solo. Polri akan terus bergerak dengan sandi Operasi Aman Candi 2025, untuk menertibkan dan sekaligus mengamankan warga Kota Solo, dari perilaku premanisme jalanan atau pun kejahatan jenis lainnya.
"Tidak ada ruang dan tempat bagi premanisme di Solo. Sudah 25 preman kita amankan. Tidak ada yang besar, hanya jukir liar, pungli di jalan," kata Kapolresta Surakarta Kombes Catur Cahyono, di Balaikota Surakarta, Jumat (16/5).
Polresta Surakarta juga membuka komunikasi layanan, untuk menerima pelaporan masyarakat yang dirugikan oleh ulah preman jalanan atau kejahatan lain, dan berkoordonasi pula denagn Pemkot Surakarta, yang selama ini membuka luas akses laporan lewat laman Ulas (Unit Layanan Aduan Surakarta) dan WhatsApp Lapor Mas Wali.
Kombes Catur menyatakan, ada pelaporan call center 110 dan juga call center tim Sparta di nomor 0811 2957 110, yang akan melakukan respons tindakan cepat petugas, seusai menerima pelaporan.
"Tim Sparta selalu patroli, dan merespons cepat adanya pelaporan yang masuk, dan selama ini mampu memberikan rasa aman masyarakat," tukas Catur dalam pernyataan bersama Wali Kota Respati Ardi di Balaikota.
Kapolresta menegaskan, Polresta Surakarta terus berkoordinasi dengan Wali Kota Respati untuk menghadapi situasi di wilayah hukum Polresta aman, dan upaya gerak cepat untuk membuat warga merasa aman.
"Kita mengamankan di beberapa tempat, baik itu jukir liar, maupun tindakan-tindakan lain. Alhamdulillah di wilayah Surakarta keadaan kondusif, tidak ada ruang tindakan premanisme,” tandas dia sekali lagi.
Sementara itu, Wali Kota Respati Ardi menyatakan pihaknya telah menindaklanjuti aduan salah satu warga yang menyampaikan jika ada pungutan liar dari organisasi masyarakat (ormas) tertentu di lokasi usaha, dan tindakan apa yang harus dilakukan.
"Seperti saat sidak ke salah satu tempat usaha yang bergerak di penjualan barang elektronik di kawasan Coyudan, Kecamatan Serengan, Rabu, (14/5) lalu. Dan langsung kita hubungkan dengan Satreskrim Polresta," kata Respati.
Dia menegaskan dirinya sangat terbuka dan mempersilahkan siapa saja membuat laporan jika dirugikan oleh tindakan kejahatan premanisme atau hal lain, baik melalui laman Ulas atau WhatsApp Lapor Mas Wali.
“Kalau semisal ada seperti itu dan bagaimana gangguan - gangguan itu bisa terselesaikan, langsung lapor ke Mas Wali. Juga seperti ada laporan diminta Rp3 juta oleh oknum ormas. Semua diselesaikan, meski belum terjadi beneran," tandas Wali Kota.
Terjaga kondusif
Dia menambahkan bahwa hingga saat ini belum atau tidak ada ormas di Kota Solo bermain-main seperti preman. Semua hubungan dengan Pemkot lewat Kesbangpol aman, dan kota secara keseluruhan terjaga kondusif dan aman.
Namun meski situasi kamtibmas kota aman, Respati mendorong masyarakat untuk meningkatkan hubungan Srawung Tonggo, berhubungan dan berkomunikasi yang baik dengan lingkungan tetangga atau kampung.
"Mari kita tingkatkan Srawung Tonggo, supaya lebih aman dan nyaman di antara warga, dan memudahkan penyelesaian masalah yang muncul," pungkas pria muda mantan Ketum Hipmi Solo ini . (E-2)