Perjuangan PSIS Semarang Keluar dari Zona Degradasi Semakin Berat

14 hours ago 4
Perjuangan PSIS Semarang Keluar dari Zona Degradasi Semakin Berat Pelatih Caretaker PSIS Semarang Muhammad Ridwan(Dok PSIS Semarang)

PSIS Semarang kian berat untuk bangkit dan keluar dari zona degradasi, menghadapi tiga sisa pertandingan kembali kehilangan skuad penting yakni pelatih fisik berdarah Spanyol Alberto Garcia setelah sebelumnya ditinggalkan sejumlah pemain dan pelatih kepala.

Kompetisi Liga 1 Indonesia 2024/2025 menjadi neraka bagi PSIS Semarang, hingga mendekati babak akhir tim berjuluk Mahesa Jenar ini berada di peringkat paling dasar klasemen dengan 25 poin dari 31 pertandingan yang dilakoni, bahkan cukup berat untuk dapat bangkit dan keluar dari zona degradasi karena menyisakan tiga pertandingan lagi yang semakin berat.

Keluarnya sejumlah pemain yakni Roger Bonet dan Evandro Brandao, kemudian disusul hengkangnya pelatih Gilbert Agius dan terakhir Selasa (6/5) pelatih fisik Alberto Garcia menambah beratnya PSIS Semarang untuk bangkit menghadapi sisa pertandingan yakni PSS Jumat (9/5), Malut United Jumat (16/5)  dan Barito Putra pada Sabtu (24/5).

"Benar, Coach Alberto mengundurkan dari tim Mahesa Jenar diri dan kami menghormati keputusan tersebut," kata Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang Agung Buwono.

Pelatih Fisik PSIS Semarang Alberto Garcia memilih mengakhiri kontraknya secara resmi Selasa (6/5), ungkap Agung Buwono, meskipun pelatih berdarah Spanyol tersebut masih mempunyai kontrak hingga akhir musim kompetisi, namun keputusan mengundurkan diri tersebut dapat diterima dan dihormati.

Selama bergabung dengan PSIS Semarang, menurut Agung Buwono,  kinerja Alberto sangat baik untuk tim, sehingga dalam kesempatan ini mengucapkan berterima kasih atas dedikasi yang diberikan kepada tim Mahesa Jenar. ”Semoga Coach Alberto selalu diberi kesuksesan kedepannya, terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan,” tambahnya.

Pelatih Caretaker PSIS Semarang Muhammad Ridwan mengatakan akan berjuang keras menghadapi tiga sisa pertandingan pada Liga 1 Indonesia tahun ini, meskipun mengaku tidak mudah untuk dapat keluar dari zona degradasi karena jumlah jaga yang semakin sedikit.

“Kita akan berusaha sekuat tenaga, laga makin sedikit, tapi peluang belum tertutup dan kita akan berjuang sekuat yang kita bisa,” ujar mantan pemain Timnas M Ridwan.

Menghadapi pertandingan berikutnya, demikian M Ridwan, saat ini sedang melakukan persiapan setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pertandingan sebelumnya. "Sebuah tim akan tetap melakuhan evakuasi baik setelah menang maupun kalah," imbuhnya.

Kekalahan terakhir menjawab Bali United dengan skor besar, menurut N Ridwan, merupakan pukulan bagi PSIS Semarang yang mencoba bangkit dari kekalahan-kekalahan sebelumnya, karena pertandingan ini sejak awal dirasakan cukup berat bagi Mahesa Jenar meskipun para pemain telah berusaha bangkit sejak menit-menit awal. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |