Konsumsi Rumah Tangga yang Loyo bakal Rusak Pertumbuhan Ekonomi

6 hours ago 1
Konsumsi Rumah Tangga yang Loyo bakal Rusak Pertumbuhan Ekonomi Ilustrasi(Antara)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi tinggi. Konsumsi rumah tangga setidaknya harus mampu tumbuh 5,5% dan investadi di angka 5,9% guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Itu menyusul masukan DPR yang mendorong agar pemerintah mengejar laju pertumbuhan 5,8% di 2026 dan 8% di 2029.

"Dari sisi demand atau permintaan, untuk mencapai pertumbuhan tinggi, konsumsi rumah tangga harus didorong lebih tinggi lagi, yaitu pada 5,5%," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-21 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2024-2025, Jakarta, Selasa (1/7).

Karena itu, lanjutnya, pemerintah bakal mengupayakan penciptaan lingkungan kesempatan kerja untuk masyarakat. Itu diperlukan agar pendapatan masyarakat dapat meningkat. Hal tersebut menjadi penting lantaran kontribusi konsumsi rumah tangga tercatat berkisar 55% dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Guna memaksimalkan peranan konsumsi rumah tangga, pemerintah disebut akan menjaga daya brli masyarakat, mengendalikan inflasi di level yang rendah, dan mendorong kesempatan kerja, serta intervensi di bidang pangan dan energi.

"Program untuk mendorong konsumsi masyarakat terus ditingkatkan. Program Makan Bergizi Gratis terus ditingkatkan dan ekspansif untuk dapat menciptakan efek berganda yang tinggi dan menciptakan rantai pasok yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, serta menyerap tenaga kerja secara langsung 1,7 juta tnega kerja," jelas Sri Mulyani.

Program lain yang menjadi andalan untuk menjaga days beli masyarakat ialah melalui pemanfaatan pembangunan Koperasi Desa Merah Putih yang ditargetkan mencapai 80 ribu unit. Lalu penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), dan berbagai program perlindungan sosial lainnya.

Sementara untuk mendorong pertumbuhan investasi, pemerintah berupaya untuk mendapatkan nilai investasi minimal Rp7.500 triliun, atau tumbuh 5,9%. "Komponen investasi berkontribusi 30% terhadap PDB kita. Apabila digabungkan dengan konsumsi, maka konsumsi rumah tangga dan investasi, keduanya berkontribusi 85% terhadap perekonomian," pungkasnya. 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |