
SEMESTA AI berupaya memberdayakan startup untuk mempercepat inovasi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence yang berdampak luas bagi industri nasional. Ini merupakan bagian dari inisiatif gerakan AI Merdeka bertujuan membuka akses lebih luas terhadap pengembangan solusi AI inovatif menggunakan kasus yang ada di Tanah Air.
Menurut President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, Semesta AI dipresentasikan di Nvidia GTC 2025 di San Jose, California, Amerika Serikat, menyoroti peran Indonesia yang semakin berkembang dalam lanskap inovasi AI global. "Karenanya, Semesta AI menjadi program pertama di Indonesia yang didukung kolaborasi dengan Nvidia Inception yang merupakan program global untuk membina perusahaan rintisan (startup)," ujar Bayu dalam keterangannya, Selasa (25/3).
Semesta AI menawarkan manfaat strategis bagi startup, antara lain:
• Bimbingan ahli dan mentor dari para profesional industri AI.
• Dukungan teknis untuk pengembangan dan implementasi solusi AI.
• Akses ke teknologi accelerated computing dari NVIDIA.
• Peluang kolaborasi dengan perusahaan terkemuka di dalam jaringan Lintasarta.
• Voucher GPU Merdeka hingga US$15.000 untuk proyek AI terbaik.
Startup yang tergabung dalam program ini harus menunjukkan skalabilitas solusi AI yang kuat serta potensi implementasi nyata di berbagai sektor industri nasional. Sejak diperkenalkan dalam peluncuran AI Merdeka pada November lalu yang dihadiri 419 startup, hingga kini sudah lebih dari 150 startup dan Independent Software Vendor (ISV) mendaftarkan diri dalam Semesta AI. Dari jumlah tersebut, 10 startup dan ISV terbaik akan melangkah ke fase Black Belt, tahap akhir dari program ini.
"Melalui Semesta AI, kami ingin memberdayakan startup dan ISV di Tanah Air agar mampu menciptakan solusi AI yang tidak hanya inovatif, tetapi juga memiliki dampak nyata bagi industri dan perekonomian nasional. Untuk mendukung misi tersebut, kami akan terus membangun ekosistem digital yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia," ujar Bayu. (I-2)