
MUSIM pelaksanaan ibadah haji 2025 sudah di depan mata atau segera akan tiba waktunya. Pemerintah, penyelenggara dan pihak yang ikut menyediakan pelayanan terus berbenah dalam berbagai hal.
Kepada jemaah calon haji (JCH) 2025 atau kali ini misalnya, mereka dibekali satu unit tas ransel khusus untuk puncak haji di Armuzna (Arafah, Mudzalifah, dan Mina). Tas berbentuk ransel punggung ini khusus untuk mengisi perbekalan saat wukuf di Arafah, mabit (bermalam) di Mudzalifah dan melontar tiga jumrah (Jumrah Ula, Wustha, Aqabah) di Mina.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Abdullahh AR, melalui Media Indonesia, Rabu (7/5) mengingatkan kepada para jemaah calon haji asal Pidie agar memanfaatkan tas ransel multi guna tersebut.
Itu merupakan fasilitas tambahan yang sangat berguna untuk mengisi beberapa barang penting saat berada di Armuzna. Apalagi tiga lokasi itu sangat penting dan saat jemaah sangat kelelahan.
"Tahun-tahun sebelumnya jemaah dibekali kantong atau plastik jinjing untuk tempat baju ganti, tempat memasuki makanan atau minuman dan kebutuhan lainnya selama di Arafah, Mudzalifah dan Mina. Kali ini dengan ada tas ransel punggung ukuran langsing itu bisa memudahkan jemaah selama rangkaian ibadah di tiga tempat itu. Sampai di sana pelajari, pahami dan gunakan kemudahan yang bisa mengusir kerepotan kita," tutur Abdullah AR yang berpengalaman bertugas memandu jemaah haji tahun lalu.
Kepada 463 JCH asal Pidie, doktor jebolan UIN Ar-Raniry yang akrab dipanggil Abdullah itu berharap di puncak haji Armuzna benar-benar mempersiapkan imun dan kekuatan fisik. Dia mengingatkan jemaah calon haji untuk jangan lagi melakukan aktivitas berat yang dapat mengganggu mobilitas pergerakan dan mental.
Lalu selama di Arafah, Mudzalifah dan Mina jemaah calon haji diingatkan untuk fokus kepada ibadah dengan mengeluarkan energi yang telah tertabung sebelumnya. Tidak sekali-kali melakukan atau memikirkan hal-hal terlarang yang dapat merusak ibadah haji.
"Tinggalkan, hilangkan dan lupakan semua kerakusan dunia, fokuskan diri di hadapan Allah laksana sedang bersama Rasul menunaikan perintah Ilahi. Jangan terpesona sesuatu yang merusak haji kita," tegasnya. (E-2)