3 days ago
7
Band Lomba Sihir.(MI/ Fathurrozak)
BAND Lomba Sihir, yang terbentuk secara tidak sengaja sebagai proyek untuk menemani Baskara Putra sebagai moniker Hindia di panggung, kini semakin mantap dengan warna musikalitas sendiri. Setelah merilis album perdana pada 2021, Lomba Sihir merilis album kedua bertajuk Obrolan Jam 3 Pagi pada Rabu, (7/5).
Baskara, Rayhan Noor, Natasha Udu, Enrico Octaviano, dan Tristan Juliano merangkum kisah irisan kehidupan ke dalam 16 trek di album Obrolan Jam 3 Pagi.
Album Obrolan Jam 3 Pagi berisi Intro: Menanti Pagi, Misteri, Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk, Uangku 2x, Uangmu 1x, Satu Jam Terpanjang, ...Dalam Hidupku, Interlude: Habis-habisan, Menit Tambahan, Bisa-bisanya, Sofa, Andai Saja, Omamama, Ribuan Memori, Interlude: Sementara, Selamanya, dan Lomba Sihir.
Lagu Andai Saja akan menjadi trek fokus di album ini. Beberapa lagu telah dirilis terlebih dahulu, seperti di antaranya Ribuan Memori, Sofa, dan Selamanya.
“Apa yang ada di album ini adalah cerita kami semua. Ada beberapa topik, secara tema dialami beberapa orang, ada juga yang kami berlima mengalami dan rasakan bersama. Di album ini, tidak ada cerita orang lain. Kalau di album pertama, kan, misal ada cerita orang lain seperti dari teman saya. Justru di album ini sangat personal,” kata Baskara Putra saat sesi dengar dan konferensi pers album Obrolan Jam 3 Pagi di Krapela, Kramat Pela, Jakarta Selatan, Selasa, (6/5).
“Ini adalah proses mengenal kami berlima sebagai grup dan secara pribadi. Tulang punggung album ini justru dimulai dari ngobrol. Pada awal mau bikin album ini, itu tidak bikin musik tapi ngobrol,” kata Rayhan.
Meski kini kelima personel telah ditinggalkan Wisnu Ikhsantama yang hengkang 2022, dengan dirilisnya album kedua, Lomba Sihir dapat dikatakan kian mantap menjadi sebuah band. (M-1)
