BRI Catat Perbaikan Kualitas Aset dan NPL Turun di Triwulan I 2025

4 hours ago 3
BRI Catat Perbaikan Kualitas Aset dan NPL Turun di Triwulan I 2025 Strategi jangka panjang PT BRI(Dok. BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mencatatkan kinerja positif dalam menjaga kualitas aset perbankan di tengah tantangan ekonomi global yang dinamis. Hingga akhir Triwulan I 2025, BRI mencatat penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) serta memperkuat pencadangan risiko kredit sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.

Rasio NPL BRI Membaik, Manajemen Risiko Efektif

Dalam Press Conference Kinerja Keuangan Triwulan I 2025, Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharom, mengungkapkan bahwa rasio NPL BRI turun dari 3,11% (Maret 2024) menjadi 2,97% (Maret 2025). Penurunan ini merupakan hasil penerapan prinsip kehati-hatian (prudent banking) dan strategi manajemen risiko kredit yang terintegrasi di seluruh segmen bisnis.

“Penurunan rasio NPL ini mencerminkan efektivitas strategi mitigasi risiko kami di tengah tantangan makroekonomi,” ujar Mucharom.

Loan at Risk (LAR) dan Coverage Ratio Meningkat

Selain NPL, rasio Loan at Risk (LAR) juga menunjukkan perbaikan signifikan, dari 12,68% menjadi 11,12% secara tahunan. Hal ini menandakan bahwa portofolio kredit BRI semakin sehat, meskipun tekanan eksternal seperti geopolitik global masih membayangi.

Sebagai langkah antisipatif, BRI juga memperkuat rasio NPL Coverage hingga mencapai 200,60% per Maret 2025. Pencapaian ini menunjukkan kesiapan BRI menghadapi potensi pemburukan kualitas aset akibat gejolak ekonomi.

“Tingginya coverage ratio ini memberi sinyal kuat kepada investor dan regulator bahwa BRI memiliki fundamental yang kokoh dalam menghadapi tantangan ekonomi, termasuk ketidakpastian global seperti perang tarif,” tambah Mucharom.

Kredit UMKM Dominasi Portofolio Penyaluran BRI

Hingga akhir Maret 2025, penyaluran kredit BRI mencapai Rp1.373,66 triliun, tumbuh 4,97% secara tahunan (YoY). Sebanyak 81,97% kredit disalurkan ke segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), setara dengan Rp1.126,02 triliun. Ini menegaskan komitmen BRI dalam mendukung ekonomi kerakyatan dan pencapaian target pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita.

Melalui pembiayaan sektor produktif, BRI turut mendorong penciptaan lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan, memperkuat perannya sebagai bank yang inklusif dan pro-rakyat.

Penunjukan Direktur Manajemen Risiko

Sebagai informasi, Mucharom resmi menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko BRI setelah diangkat melalui RUPST BRI pada 24 Maret 2025 dan memperoleh persetujuan OJK melalui uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |