Antisipasi Haji Ilegal, Aparat Gabungan Razia Pendatang

3 hours ago 3
Antisipasi Haji Ilegal, Aparat Gabungan Razia Pendatang Askar jaga ketat pintu masuk Masjidil Haram persis di samping kanan WC 3. Jemaah yang akan memasuki Masjidil Haram harus menunjukjan Kartu Nusuk atau menunjukkan visa haji untuk melewati pemeriksaan Askar.(Foto: Dok/Media Center Haji Daker Makkah)

SUASANA Tanah Suci Makkah dan Madinah tahun ini cukup berbeda dibanding beberapa tahun sebelumnya. Antusiasme umat Islam untuk beribadah haji tahun ini dihantui rasa was-was. Pasalnya pemerintah Arab Saudi memberlakukan sistem super ketat dalam penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/2025 M. 

RAZIA DIGALAKKAN
Sejak Arab Saudi resmi menutup layanan penerbitan visa umrah pada 13 April 2025, berbagai razia digalakkan. Abdul Syarif, mukimin (warga bermukim di Makkah) asal Indonesia menceritakan perihal ketatnya masuk Tanah Suci Makkah. Menurut Syarif, situasi Makkah sejak 28 April lebih mencekam dari pada situasi Covid-19. 

“Situasinya lebih mencekam dibanding saat terjadi Covid-19. Jalanan sepi, orang-orang pada takut keluar rumah,” ujar Syarif saat berbincang khusus melalui saluran telepon WhatsApp (WA), kemarin. 

Pria yang bekerja sebagai sopir ini menceritakan perihal maraknya razia di sejumlah jalan di kawasan Makkah. Bahkan kata dia, aparat gabungan Pemerintah Arab Saudi, mulai dari polisi, petugas Imigrasi dan Askar serta aparat lainnya diterjunkan untuk menyisir warga yang tak punya tasyreh/iqomah (surat izin tinggal) di Makkah.  “Polisi merazia/sweeping ke hotel-hotel. Razia menyasar warga dengan visa ziarah atau visa haji ilegal,” kata dia. 

Parahnya lagi, kata Syarif, meski warga non-Arab Saudi yang memiliki izin tinggal tapi tak memiliki izin masuk Tanah Suci Makkah, ikut diangkut dan dipindah ke Kota Jeddah.  “Warga yang punya izin iqomah tapi tak punya izin masuk (Dhulul Makkkah) mereka diangkut ke Jeddah,” cerita pria kelahiran Sampang, Jawa Timur ini. 

TAK LUPUT DARI PEMERIKSAAN
Razia super ketat ini juga dialami para PPIH Arab Saudi yang mendarat di Jeddah sejak Minggu, 11 Mei kemarin. Saat petugas haji Indonesia bergerak dari Jeddah menuju Makkah, rombongan harus masuk dulu ke kawasan Terminal Syumaisi sebagai check point jemaah masuk ke Makkah.

Check point ini dilakukan di tengah-tengah jalan. Tak hanya rombongan bus, mobil-mobil pribadi pun tak luput dari pemeriksaan polisi Arab Saudi. Mulai dari pemeriksaan visa haji, paspor, bahkan izin masuk Kota Makkah bagi semua warga, tak terkecuali warga Arab Saudi non pribumi Makkah. 

Bagi rombongan bus yang memuat jemaah haji yang memenuhi syarat langsung diarahkan ke Terminal Syumaisi untuk menerima air zamzam dari petugas. Sementara bagi warga yang mengendarai kendaraan pribadi yang lolos syarat langsung diperkenankan melanjutkan perjalanan. 

Sementara warga yang tak memenuhi syarat langsung diinterogasi dan diarahkan untuk berputar balik. Tak sedikit warga yang juga diamankan karena menggunakan visa ziarah atau visa umrah. 

KARTU NUSUK SYARAT MASUK MAKKAH
Masuk Masjidil Haram Makkah, satu persatu umat Islam antre melewati polisi atau Askar. Baik yang menggunakan kain ihram atau baju biasa semua harus menunjukkan Kartu Nusuk atau Paspor Visa Haji. 

Bagi mereka yang tak mampu menunjukkan kartu Nusuk atau visa haji harus gigit jari untuk masuk Masjidil Haram. Berdasarkan pantauan di lokasi, tak sedikit umat Islam yang harus mengurungkan niatnya bisa melakukan tawaf atau salat berjamaah di Masjidil Haram. 

“Ini yang juga dialami jemaah Indonesia yang belum mendapat kartu Nusuk dari Syarikah. Mereka takut pergi ke Ka’bah karena pemeriksaan yang super ketat itu,” cerita Ketua PPIH Arab Saudi 2025 Muchlis M Hanafi saat menjelaskan mengenai perubahan sistem layanan haji dari Mashariq ke sistem Syarikah, Minggu, 11 Mei 2025 di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah. 

Pemeriksaan super ketat ini juga dilakukan aparat gabungan Arab Saudi setelah jemaah melakukan Tawaf atau salat berjemaah di Masjidil Haram. 

“Pengecekan surat-surat kelengkapan jemaah haji juga dilakukan di berbagai jalan besar di sekitar Masjidil Haram,” ujar Syarif yang juga kebetulan menjadi sopir PPIH Arab Saudi 2025. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |