7 Dampak Negatif Penggunaan Makeup Berlebihan pada Kulit

1 month ago 22
7 Dampak Negatif Penggunaan Makeup Berlebihan pada Kulit Berikut Dampak Negatif Penggunaan Makeup(freepik)

MAKEUP telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas kecantikan banyak orang. Namun, di balik tampilan yang lebih segar dan percaya diri, penggunaan makeup juga dapat berdampak pada kesehatan kulit.

Bukan berarti Anda harus berhenti menggunakannya, tetapi memahami risiko serta cara mencegahnya adalah langkah penting agar kulit tetap sehat dan terawat.

Dampak Negatif Penggunaan Makeup

Pengaruh makeup terhadap kulit bergantung pada jenis produk yang digunakan, frekuensi pemakaian, durasi pemakaian, serta sensitivitas kulit.

Banyak produk kosmetik mengandung bahan keras yang dapat merusak lapisan pelindung alami kulit, memungkinkan patogen masuk dan menyebabkan berbagai masalah. Selain itu, pemakaian makeup secara rutin tanpa pembersihan yang tepat dapat berdampak buruk pada kesehatan kulit secara keseluruhan.

1. Pori-pori tersumbat

Pori-pori adalah lubang kecil pada kulit yang berfungsi untuk mengeluarkan keringat dan minyak. Jika makeup dibiarkan menempel terlalu lama, kulit dapat bereaksi dengan munculnya jerawat, komedo putih, komedo hitam, atau benjolan kecil. Kondisi ini juga dapat menyebabkan pori-pori membesar, lebih terlihat, dan lebih rentan mengalami penyumbatan kronis.

2. Kulit berminyak atau kering

Menggunakan produk yang tidak sesuai dengan jenis kulit dapat membuat kulit semakin berminyak atau kering. Produksi minyak berlebih bisa menyebabkan pori-pori tersumbat dan timbulnya jerawat. Sementara itu, kulit yang terlalu kering (xerosis) dapat menjadi kasar, bersisik, terasa gatal, bahkan bisa pecah dan berdarah.

3. Jerawat

Jerawat bisa dipicu oleh pola makan, gaya hidup, dan ketidakseimbangan hormon, namun makeup dapat memperburuk kondisi ini dan menyebabkan jerawat lebih sering muncul. Jika kulit Anda rentan berjerawat, batasi penggunaan makeup dan pilih produk bebas minyak yang bersifat non-komedogenik (tidak menyumbat pori-pori).

4. Penuaan dini

Penggunaan makeup dalam waktu lama dapat menyumbat pori-pori dan menghambat produksi kolagen serta elastin, yang berperan dalam menjaga kekenyalan kulit. Selain itu, paparan sinar matahari juga menjadi penyebab utama penuaan kulit, seperti munculnya garis halus, kerutan, tekstur kulit kasar, dan perubahan warna kulit. Oleh karena itu, selain rutin membersihkan makeup sebelum tidur, jangan lupa untuk selalu menggunakan tabir surya, karena makeup tidak bisa menggantikan fungsi perlindungan sinar matahari.

5. Perubahan pigmentasi

Produk kosmetik yang mengiritasi kulit dapat menyebabkan munculnya bintik hitam atau hiperpigmentasi pasca-inflamasi (PIH). Faktor lain seperti polusi dan paparan sinar matahari juga dapat menghasilkan radikal bebas yang merusak kulit dan menyebabkan hiperpigmentasi. Sebelum mencoba produk baru, lakukan uji tempel (patch test) dan segera hentikan pemakaian jika muncul reaksi negatif seperti ruam, gatal, atau kulit mengelupas.

6. Iritasi mata

Kulit di sekitar mata lebih tipis dan sensitif, sehingga perlu perhatian khusus dalam memilih produk makeup. Maskara dan eyeliner harus diganti setiap tiga bulan sekali untuk mencegah kontaminasi bakteri dan jamur.

Hindari mengaplikasikan eyeliner atau highlighter di garis dalam kelopak mata (waterline), karena dapat menyumbat kelenjar minyak yang berfungsi melindungi kornea serta meningkatkan risiko masuknya bakteri ke dalam mata. Teknik ini dapat memperparah gejala bagi mereka yang memiliki mata kering atau sensitif, serta berpotensi menyebabkan masalah bagi pengguna lensa kontak.

7. Risiko kesehatan

Beberapa produk kosmetik mengandung bahan beracun atau bersifat karsinogenik (pemicu kanker) yang berisiko terhadap kesehatan. Berbeda dengan obat-obatan, FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan di AS) tidak mewajibkan produsen kosmetik untuk menguji keamanan produk mereka sebelum dipasarkan.

Sebagian besar pengujian produk kosmetik hanya fokus pada efek samping jangka pendek, seperti reaksi alergi atau iritasi. Sementara itu, efek jangka panjang akibat paparan bahan beracun masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan produk perawatan kulit medis (medical-grade skincare) yang telah teruji secara klinis dan hanya tersedia melalui dokter berlisensi.

Cara Merawat Kulit jika Sering Menggunakan Makeup

Jika Anda sering memakai makeup, jangan khawatir! Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah efek negatif:

  • Pilih produk makeup dengan bahan lembut dan non-komedogenik yang sesuai dengan jenis kulit Anda.
  • Perhatikan tanggal kedaluwarsa dan buang produk yang sudah lama.
  • Cuci kuas dan spons makeup setiap minggu untuk membunuh bakteri serta menghilangkan sisa produk, keringat, dan sel kulit mati.
  • Sebisa mungkin hindari memakai makeup saat berolahraga, karena keringat yang keluar dapat menyumbat pori-pori dan menghambat kulit bernapas.
  • Gunakan metode double cleansing untuk membersihkan makeup secara maksimal. Teknik ini melibatkan pembersih berbasis minyak untuk melarutkan makeup dan sunscreen, diikuti dengan pembersih berbasis air untuk mengangkat kotoran dan sisa minyak, serta membantu penyerapan produk perawatan kulit lainnya.
  • Gunakan produk skincare medis yang terbukti lebih efektif dalam merawat kulit dan memberikan hasil lebih cepat.
  • Kunjungi ahli perawatan kulit secara rutin untuk melakukan perawatan khusus yang dapat membantu membersihkan kulit, mengatasi pori-pori tersumbat, serta mengatasi masalah kulit spesifik.
  • Pilih klinik kecantikan yang diawasi oleh dokter untuk mendapatkan perawatan preventif dan solusi terhadap masalah kulit, seperti laser skin resurfacing, microneedling, atau Hydrafacial MD untuk peremajaan kulit.

Dengan perawatan yang tepat, Anda tetap bisa menikmati penggunaan makeup tanpa mengorbankan kesehatan kulit.

Sumber: Kalosmedicalspa

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |