Trump Ubah Sikap, Kesepakatan Mineral Tanah Jarang Ukraina Masih Berpeluang

Presiden Donald Trump menyatakan kesepakatan investasi mengamankan akses ke mineral tanah jarang Ukraina belum mati, meskipun sebelumnya pemerintahannya menyatakan sebaliknya.(Media Sosial X)

PRESIDEN Donald Trump mengatakan tidak berpikir kesepakatan investasi yang diusulkan untuk mengamankan akses ke mineral tanah jarang Ukraina telah mati, sebuah perubahan sikap dari apa yang sebelumnya disampaikan pemerintahannya selama akhir pekan.

“Nah, saya akan memberi tahu Anda. Kami akan menyampaikan pidato, Anda mungkin sudah mendengarnya, besok malam, jadi saya akan memberi tahu Anda besok malam. Tapi tidak, saya tidak berpikir begitu. Menurut saya, ini adalah kesepakatan yang sangat bagus bagi kami,” kata Trump hari ini, merujuk pada pidatonya pada Selasa malam di hadapan sidang gabungan Kongres.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan kesepakatan investasi yang diusulkan saat ini tidak sedang dibahas.

Presiden juga ditanya hari ini tentang apa yang perlu ditunjukkan oleh pemimpin Ukraina agar negosiasi dapat dimulai kembali.

Trump menjawab: “Saya hanya berpikir dia seharusnya lebih menghargai, karena negara ini telah mendukung mereka dalam situasi baik maupun buruk.”

Di samping itu, Gedung Putih menyambut baik upaya yang dipimpin Eropa untuk mengakhiri perang di Ukraina, meskipun belum secara jelas menyatakan apa kontribusi AS terhadap rencana tersebut.

Namun, sejauh ini tidak ada tanda-tanda bahwa ketegangan antara Washington dan Kyiv telah mereda tiga hari setelah perselisihan di Ruang Oval antara kedua pemimpin. Presiden Donald Trump dan penasihat utamanya terus melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Volodymyr Zelensky atas sikap dan pandangannya terhadap perang, bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa ia seharusnya mengundurkan diri.

Trump mengecam pernyataan Zelensky kepada wartawan bahwa akhir perang “masih sangat, sangat jauh.”

“Ini adalah pernyataan terburuk yang bisa dibuat oleh Zelensky, dan Amerika tidak akan mentoleransinya lebih lama lagi!” tulis Trump di Truth Social. (CNN/Z-2)