
SINERGI Fatayat NU sangat penting dalam program pemberdayaan perempuan melalui Kecamatan Berdaya. Seluruh kepala daerah, termasuk Wali Kota Tegal, diimbau segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) untuk menunjang peran strategis perempuan di tingkat kecamatan.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, saat menghadiri halal bihalal sekaligus peringatan Hari Lahir (Harlah) Fatayat NU ke-75 di Pendopo Ki Gede Sebayu, Kota Tegal, Minggu (4/5). Kegiatan tersebut menjadi momentum reflektif dan strategis untuk memperkuat peran perempuan dalam organisasi dan pembangunan daerah.
"Rentang kendali dari provinsi ke desa itu jauh. Maka, kecamatan menjadi simpul strategis pembangunan. Di situlah peran Fatayat NU harus hadir untuk mencetak perempuan-perempuan yang kompeten dan mandiri," ujar Luthfi..
Luthfi menyebut bahwa pelatihan-pelatihan vokasi, Balai Latihan Kerja (BLK), hingga program Kementerian Ketenagakerjaan harus melibatkan kader Fatayat NU untuk mencetak perempuan-perempuan tangguh yang siap berdaya di berbagai sektor.
"Saya minta, setelah menjadi perempuan berdaya, bajunya tetap baju Fatayat. Tapi programnya harus program yang relevan dengan kebutuhan zaman," pintanya.
Ketua PW Fatayat NU Jateng, Tazkiyyatul Muthmainnah, menyampaikan bahwa kader Fatayat NU masa kini adalah perempuan-perempuan yang beruntung karena mewarisi organisasi besar yang dirintis oleh tiga tokoh perempuan hebat.
"Bayangkan, 75 tahun lalu, tiga Srikandi, Nyai Hj Chuzaimah Mansoer dari Gresik, Nyai Hj Siti Aminah Mansoer dari Sidoarjo, dan Nyai Hj Murthosiyah Chamid dari Surabaya, mendirikan Fatayat NU dalam kondisi yang penuh tantangan. Hari ini, kita tinggal melanjutkan perjuangan beliau-beliau," ujar Takziyyatul.
Tkziyyatul menjelaskan bahwa saat ini PW Fatayat NU Jateng membawahi 37 Pimpinan Cabang (PC) termasuk dua cabang di Blora dan Rembang, 576 Pimpinan Anak Cabang (PAC), serta 7.300 Pimpinan Ranting (PR).
Menurut Mbak Iin, sapaan Tazkiyyatul Mutmainnah yang juga Wakil Wali Kota Tegal, Fatayat NU juga memiliki sejumlah lembaga strategis, termasuk Garda Fatayat (Garfa), pasukan siaga perempuan yang di Indonesia adalah terbanyak dari Jateng yakni dengan 3.581 personel. Rahun ini direncanakan digelar apel akbar Garfa se-Jawa Tengah.
"Struktur organisasi adalah pondasi. Kalau pondasinya kuat, maka rumah besar ini akan menjadi tempat yang nyaman, aman, dan produktif,” pungkas Mbak Iin. (E-2)