
KEPALA Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menggelar pameran pendidikan di Kawasan Gadjah Mada. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dari Jumat (2/5) hingga Minggu (4/5) petang ini, dimaksudkan untuk mewadahi potensi siswa.
Acara ini juga bentuk kegiatan rutin dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional juga diikuti 160 stand pendidikan. Menurut Bupati Yuhronur Efendi, kegiatan ini adalah wadah bagi siswa dalam mengekspresikan potensinya.
"Alhamdulillah pameran pendidikan kembali kami gelar dalam rangka memperingati Hardiknas 2025. Kegiatan ini merupakan wadah bagi para siswa dalam mengekspresikan potensi yang dimilikinya," ungkap Pak Yes.
Ia menjelaskan, selain memberikan dampak positif bagi siswa. Pameran pendidikan juga bertujuan untuk memotivasi para pendidik dan sekolah, dengan berkumpulnya seluruh lembaga pendidikan di Lamongan maka akan mengkomparasi inovasi satu sama lain.
"Disini tidak hanya siswa saja yang diberikan tempat untuk unjuk potensi dan menumbuhkan keterampilan. Melainkan juga para pendidik bisa saling berdiskusi, mengkomparasi inovasi dengan sekolah lain. Sehingga kualitas pendidikan di Lamongan bisa meningkat serentak," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Munuf Syarif menambahkan, pameran pendidikan menjadi salah satu program Dinas Pendidikan
Kabupaten Lamongan dalam menjawab tantangan di bidang pendidikan saat ini. Salah satunya ialah kemajuan teknologi yang berpotensi menghadirkan dampak positif dan negatif bagi siswa.
"Komitmen kami adalah mewujudkan generasi emas yang unggul dan berdaya saing. Tentu banyak tantangan yang harus kami hadapi, salah satunya adalah penggunaan gadget yang memungkinkan menghadirkan dampak positif hingga negatif bagi siswa," terang Munif.
Dia juga mengatakan, ada sejumlah inovasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan untuk menjawab tantangan. Di antaranya, Gerakan Paduraksa atau gerakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara komprehensif, inklusif, holistik, dan berkelanjutan.
Gerakan ini mencakup empat kegiatan utama: Sekolah Ramah Anak, Akreditasi Perpustakaan, Sekolah Sehat, dan Adiwiyata Sekolah. Lamongan juga memiliki kurikulum Kulambakekal atau kurikulum pertama di Indonesia karena menerapkan kearifan lokal di dalamnya.
Selain itu juga, Gerlamsesaku, sebuah program yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat, khususnya pelajar.
Munif juga menyampaikan, pameran pendidikan digelar selama tiga hari sejak 2 Mei hingga 4 Mei petang. Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh 80 stan dari korwil PAUD dan SD, 28 stan SMP negeri, 40 stan MKKS SMP swasta, 4 stan SMA/SMK sederajat, dan 8 stan Kemenag.
"Pada pameran pendidikan ini tidak hanya unjuk inovasi sekolah, adapun berbagai lomba kreatifitas antar siswa. Dengan menekankan pada proses dari potensi yang dimiliki siswa dan sekolah," pungkas Munif. (E-2)