
PASAR kuliner Kota Bandung, Jawa Barat, tidak pernah ada matinya dan terus menggelora. Merek-merek baru terus bermunculan untuk merebut hati konsumen Kota Kembang tersebut.
Salah satunya adalah Almaz Fried Chicken. Meski pendatang baru di Kota Bandung, restoran yang dikenal sebagai restoran Ayam Goreng Saudi khas Timur Tengah, terus memperluas pasarnya dengan membuka outlet kedua di Kota Bandung, Jawa Barat, (Jabar) yang berada di Jalan Buah, Kecamatan Lengkong, Sabtu (3/5).
Dengan citra rasa khasnya Almaz Fried Chicken optimistis kehadiran mereka di tengah-tengah kompetitor yang telah dulu hadir, akan bisa bersaing untuk merebut pangsa pasar yang ada. Outlet Almaz Fried Chicken ini merupakan cabang yang ke-93 dengan brand yang ke-8, sekaligus menjadi cabang kedua yang berada di Kota Bandung.
Pembukaan outlet Almaz Fried Chicken diawali dengan acara pembukaan yang dihadiri langsung CEO & Founder Abuya Grup Okta Wirawan, dan para stakeholder outlet Almaz. Okta Wirawan berharap outlet ini menjadi berkah bagi orang-orang di sekitar.
"Kami berharap Almaz mampu mensejahterakan anak bangsa dengan membuka lapangan pekerjaan. Alhamdulillah, kami di Abuya Group sudah mempekerjakan 2.000 anak bangsa," ungkap Okta.
Okta juga menjelaskan bahwa Almaz Fried Chicken merupakan makanan dengan value yang baik dan tersertifikasi halal. Perusahaan berjuang bukan hanya tentang pekerjaan, melainkan juga berjuang tentang value makanan yang baik.
"Alhamdulillah semua makanan kami halal, tersertifikasi halal dan alhamdulillah ini toyyib. Semua berasnya terbaik dan airnya kita pilih yang terbaik dan juga termasuk sentralisasi kitchen-nya menjadi standar kami," terang Okta.
Menurut Okta, Almaz Fried Chicken benar-benar dipegang oleh investor Indonesia dan bukan investor asing. Banyak yang menduga Almaz cepat menyebar karena didukung oleh investor asing seperti Amerika Serikat dan Singapura. Ia juga mengumumkan bahwa Almaz akan membuka beberapa outlet lagi di kota Bandung seperti di Jatinangor, Dipatiukur dan Cimahi.
Acara pembukaan Almaz Fried Chicken ini ditandai dengan pemotongan pita simbolis oleh CEO Almaz Fried Chicken, para stakeholder dan store leader. Khusus outlet Almaz ke dua di Bandung ini, diagregator oleh URS Management milik Rendy Saputra yang turut hadir pada acara pembukaan.
Rendy menjelaskan, bahwa outlet ini merupakan hasil patungan dari 12 investor dari mitra URS Management dan alasan outlet ini harus patungan. “Kenapa harus patungan? Karena untuk membuka satu toko biayanya bisa mencapai Rp1 miliar lebih untuk renovasi interior dan eksterior. Kalau buka sendiri biayanya mahal," ujar Rendy.
Dalam acara pembukaan, URS Management juga berkomitmen untuk mendonasikan 5% keuntungan penjualan dan untuk bulan ini mendonasikan 26 ton beras kepada Palestina.
Pada kesempatan yang sama, Almaz Fried Chicken juga membagikan sembako berupa satu karung beras kepada warga sekitar outlet. Bertepatan dengan pembukaan outlet keduanya ini, dilakukan juga penandatanganan kesepakatan kerja sama Abuya Group dengan URS Management. (E-2)