Telkom Kembangkan Desa Wisata Berbasis Konservasi di Purbalingga

4 hours ago 1
Telkom Kembangkan Desa Wisata Berbasis Konservasi di Purbalingga Desa Wisata Konservasi di Purbalingga(Dok. Telkom)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pembangunan Indonesia melalui berbagai sektor, termasuk pelestarian lingkungan dan peningkatan perekonomian masyarakat. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah melalui pengembangan potensi daerah dengan konsep pariwisata berkelanjutan.

Pariwisata berkelanjutan merupakan konsep yang mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi. Salah satu implementasi dari konsep ini adalah pengembangan Desa Wisata. Berdasarkan data Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2021, Indonesia memiliki sekitar 75.000 desa, dengan 1.200 di antaranya berpotensi menjadi desa wisata.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Telkom bersama masyarakat lokal mengembangkan Desa Wisata di Desa Kramat, Purbalingga, Jawa Tengah. Terletak di antara Gunung Slamet dan dataran tinggi, wilayah Bukit Siregol menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa, seperti pohon pinus, kantung semar, serta satwa langka seperti Elang Jawa, Monyet Ekor Panjang, dan Kungkang Jawa.

Desa Kramat yang terletak sekitar 5 km dari Kecamatan Karangmoncol dikenal sebagai destinasi wisata perkemahan dan rafting di Sungai Tambra. Dengan luas 1.128 hektare, desa ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai ekowisata berbasis konservasi.

Dalam upaya mewujudkan desa wisata berbasis konservasi, Telkom mengutamakan pelestarian lingkungan, budaya, dan ekosistem lokal, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Tidak hanya menjadi pelaku wisata, masyarakat juga dilibatkan secara aktif dalam upaya perlindungan alam dan keanekaragaman hayati.

Pengembangan Desa Kramat dilaksanakan pada Oktober hingga November 2024. Beberapa infrastruktur yang telah dibangun meliputi gapura desa, pemasangan kamera pemantau (camera trap) untuk memonitor populasi satwa, rumah bibit, menara pengamatan dengan fasilitas teropong, tempat sampah, serta peta dan sistem penunjuk arah.

Senior General Manager Social Responsibility Telkom, Hery Susanto, menegaskan bahwa Telkom berupaya menjaga keseimbangan alam melalui pelestarian flora dan fauna lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekowisata.

“Dengan mengembangkan desa wisata berbasis konservasi, kita tidak hanya mendukung perekonomian lokal, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. Hal ini sejalan dengan misi Telkom dalam mencapai Sustainable Development Goals poin 15, yaitu mengelola hutan secara lestari dan melindungi keanekaragaman hayati,” ujarnya.

Telkom juga memastikan bahwa pengembangan Desa Kramat tidak berhenti hanya pada tahap pembangunan infrastruktur. Pendampingan akan terus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program ini, sehingga Desa Kramat bukan hanya menjadi destinasi rekreasi, tetapi juga pusat edukasi, konservasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Dengan langkah ini, Telkom berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan desa wisata berbasis konservasi di Indonesia. (RO/Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |