Peternak Sapi Perah di Pasuruan Minta Koperasi Merah Putih Jangan Jadi Pesaing

4 hours ago 4
Peternak Sapi Perah di Pasuruan Minta Koperasi Merah Putih Jangan Jadi Pesaing Ilustrasi(MI/Widjajadi)

PETERNAK sapi perah anggota koperasi di Pasuruan, Jawa Timur, minta kehadiran Koperasi Merah Putih nantinya jangan justru menjadi pesaing koperasi lama yang sudah terbentuk.

"Seharusnya koperasi yang lama dan sudah terbentuk ditingkatkan menjadi industri pengolahan susu," tegas Ketua Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar, Pasuruan, Sulistyanto, Selasa (6/5).

Ia menjelaskan pengembangan koperasi peternak sapi semestinya sejalan dengan dukungan pemasaran dan peralatan. Dengan demikian, pemerintah memberikan fasilitasi membuka pasar susu UHT (Ultra High Temperature) sehingga kuantitas dan kualitas susu membaik.

"Kondisi sekarang bermunculan koperasi peternak sapi sehingga persaingan semakin ketat, akhirnya berpengaruh pada kualitas susu," tuturnya.

Saat ini, peternak masih memiliki ketergantungan pada industri pengolah susu. Pasalnya, susu segar dikirim ke koperasi untuk memasok permintaan pabrik susu sesuai kebutuhan. KPSP Setia Kawan Nongkojajar Pasuruan biasa mengirim susu ke pabrik sekitar 96 ton per hari. Suplai terbesar ke Indolakto selain ke pabrik susu lainnya. Adapun harga susu dari koperasi sekitar Rp8.300 per liter.

Saat ini, produksi susu sedang menurun karena sapi perah dalam usia tidak produktif setelah serangan wabah penyakit mulut dan kuku. Biasanya, per ekor sapi bisa menghasilkan 20 liter susu sehari, kini produksi hanya 6-10 liter susu.

Bahkan dari 11.300 anggota koperasi, hanya 7.000 peternak yang aktif memerah untuk memproduksi susu segar dengan hasil 20 liter sampai 150 liter per hari tergantung jumlah sapi di kandang.

Karena itu, peternak membutuhkan insentif guna mempercepat pemulihan. Bantuan bisa dari industri pengolahan susu, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. (BN/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |