
TNI manunggal membangun desa (TMMD) di Desa Kebalankulon, Kecamatan Sekaran, Lamongan, Jawa Timur, diproyeksikan membangun sejumlah sarana infrastruktur dengan anggaran senilai Rp2,25 miliar.
Infrastruktur itu antara lain, pembangunan jalan rabat betin sekitar 727 meter dan renovasi 10 unit rumah tak layak huni serta tempat MCK. Langkah ini sebagai upaya percepatan pembangunan di kawasan setempat.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi membuka TNI TMMD ke 124 yang akan berlangsung selama satu bulan ke depan. Menurut Bupati, sinergitas Pemkab Lamongan, TNI, Polri, dan masyarakat dalam TMMD mampu mempercepat pembangunan daerah dari segi fisik dan non fisik.
Dengan alokasi dana sebanyak itu, kegiatan tersebut akan membangun sejumkag sarana infrastruktur senilai Rp2,25 miliar. Pembangunan fisik yang tengah dijalankan yakni pembangunan jalan rabat beton dengan spesifikasi panjang 690,2 meter x lebar 4 meter x tinggi 20 cm.
Selain itu juga pembangunan jalan poros dalam desa dengan panjang 137,5 meter x lebar 4,50 meter x tinggi 15 cm. Termasuk, pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) dan MCK 10 unit. Pembangunan tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 75 meter x lebar 50 cm x tinggi 1,5 meter.
Pembangunan fasilitas lapangan olahraga, serta irigasi perpompaan (Irpon) 1 unit. Sementara, pembangunan non fisik yang digelar diantaranya konseling dan pelayanan KB pasangan usia subur sebanyak 200 orang.
Juga adanya pelayanan posyandu, sosialisasi pencegahan stunting penyuluhan MPTS ke Gapoktan Tani Luhur, penyuluhan/pelatihan budidaya ikan lele da bantuan benih ikan lele, sosialisasi wawasan kebangsaan, penyuluhan dan pelayanan kesehatan hewan (vaksinasi dan penyakit), pasar murah, pelayanan adminduk, dan cek kesehatan gratis.
“Hari ini kita memulai kegiatan TMMD khusunya di Desa Kebalankulon, Kecamatan Sekaran, ini tidak hanya sekedar membangun fisik. Makna dari TMMD adalah kebersamaan TNI, rakyat, dan seluruh element untuk membangun bangsa dari desa,” kata Pak Yes panggilan akrab Bupati Lamongan.
Komandan Korem 082/CPYJ, Kolonel Inf Batara Alex Bulo, menyatakan TMMD tidak hanya bertumpu pada hasil namun proses pembangunan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Kenyataan yang kita lihat di desa masyarakat sibuk dari pagi sampai sore, tapi mereka masih membantu bapak-bapak TNI, kita lihat ada mahasiswa juga yang KKN. Harapannya kita semua selain kita ada hasil yang sudah kita pupuk soliditas ini kita pelihara. Kemudian maintenance-nya pemeliharan ketika sudah jadi,” ujarnya.
Dandim 0812 Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, menambahkan, TMMD menjadi bagian dari operasi militer untuk membantu tugas pemerintah daerah dalam mempercepat pemerataan pembangunan dan ketahanan pangan. Sementara pelaksanaan TMMD menerjunkan 150 personil dari TNI, Kepolisian, dan Pemkab Lamongan. (E-2)