
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, saat ini tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Cirebon masih 34,6 kg per kapita per tahun. “Padahal mengonsumsi ikan penting sebagai sumber protein yang dibutuhkan anak-anak untuk tumbuh sehat dan cerdas,” tutur Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, Selasa (6/5) di sela-sela kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Bazar Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) Tahun 2025 di halaman Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, Selasa (6/5).
Terlebih, lanjut Imron, Cirebon memiliki laut dan juga balong atau kolam air tawar. “Kita punya sumber ikan yang melimpah. Tapi kesadaran masyarakat untuk makan ikan masih kurang,” tutur Imron.
Ditambahkan Imron, mengonsumsi ikan sangat penting dalam mendukung pertumbuhan anak dan mencegah masalah kesehatan seperti stunting. Untuk itu, Imron pun mengimbau kepada para orangtua untuk membiasakan anak-anak membawa bekal ikan ke sekolah. “Saya mengimbau, khususnya kepada para orang tua, agar membiasakan anak-anaknya makan ikan. Minimal di rumah, atau kalau bisa bekal sekolah juga ada ikan. Karena gizi anak itu sangat menentukan masa depan mereka,” tutur Imron.
Sementara itu Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana, menjelaskan kegiatan yang mereka gelar hari ini merupakan upaya untuk meningkatkan konsumsi ikan untuk masyarakat Kabupaten Cirebon. Saat ini, lanjut Erus, angka konsumsi ikan di Kabupaten Cirebon masih 34,6 kg per kapita per tahun, di bawah rata-rata konsumsi tingkat provinsi.
“Untuk meningkatkan konsumsi ikan, pihaknya telah membentuk forum peningkatan konsumsi ikan di tiap kecamatan. Kami juga mendorong pembentukan forum serupa di tingkat desa,” tutur Imron. Melalui langkah ini Erus berharap dapat memperluas pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan, terutama bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan. “Kalau konsumsi ikan meningkat, otomatis anak-anak kita akan lebih sehat, lebih kuat, dan lebih cerdas. Ini juga mendukung program nasional pencegahan stunting,” tutur Erus.
Pada kegiatan hari ini diikuti sebanyak 25 kelompok pengolah dan pemasar produk perikanan (Poklahsar).Saat ini, tantangan utama pelaku UMKM perikanan yaitu pemasaran produk. Melalui kegiatan bazar, pelaku usaha dapat langsung bertemu dengan konsumen dan memperkenalkan produk mereka. (H-1)