Peneliti Owa Jawa Raih Penghargaan Whitley Award 2025

4 hours ago 2
Peneliti Owa Jawa Raih Penghargaan Whitley Award 2025 Peneliti Owa Jawa, Rahayu Oktaviani, (kanan) menerima penghargaan Whitley Award 2025. (MI/HO)

RAHAYU Oktaviani, alumnus IPB University dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) meraih penghargaan Whitley Award 2025. 

Ayu, sapaan akrabnya, terpilih sebagai penerima Whitley Award karena dedikasinya melestarikan Owa Jawa, salah satu primata di dunia yang terancam punah.

Whitley Award merupakan penghargaan yang diberikan lembaga amal Inggris, Whitley Fund for Nature, kepada konservasionis yang berada di negara-negara dengan keanekaragaman hayati tinggi, yang melakukan aksi konservasi di level tapak. 

Bagi Ayu, menerima Whitley Award adalah salah satu mimpi yang menjadi kenyataan.

"Sebagai alumni IPB University jelas bangga mendapatkan penghargaan ini, karena saya banyak belajar konservasi di IPB University ketika menjadi mahasiswa sarjana. Kuliah di IPB University membuka banyak perspektif saya tentang konservasi dan keanekaragaman jenis satwa liar," kata Ayu, dikutip Kamis (22/5).

Perjalanan Ayu meneliti Owa Jawa dimulai pada 2008 ketika dia sedang menyusun skripsi. 

Awalnya, ia ingin meneliti tentang Orang Utan untuk tugas akhir. Namun karena keterbatasan dana, akhirnya ia diarahkan oleh dosen pembimbingnya meneliti Owa Jawa di Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang kala itu menjadi pilihan kedua. 

Ayu mendapat bantuan dana riset dari kolaborasi Departemen KSHE IPB University dengan Ewha Womans University.

"Penelitian saya dulu tentang perilaku suara Owa Jawa. Jadi, tugas saya harus masuk ke dalam hutan, mengambil sampel suara Owa Jawa. Nah, hampir sekitar dua minggu saya tidak mendapat sampel suaranya, tapi begitu saya mendengar suaranya, suara Owa Jawa jadi salah satu suara yang paling indah yang saya dengar di alam. Dari situ saya mulai jatuh cinta, kemudian mulai ada niatan banyak ngulik lagi tentang Owa Jawa," cerita Ayu.

Sejak saat itu, Ayu memutuskan menggali lebih dalam tentang Owa Jawa. Selama 17 tahun ia telah mendedikasikan hidupnya untuk meneliti Owa Jawa, meskipun dalam perjalanannya Ayu juga sempat meneliti primata lainnya. 

Hingga pada akhirnya, Ayu turut mendirikan Yayasan Konservasi Ekosistem Alam Nusantara (Kiara), sebuah organisasi nonprofit yang berbasis di Bogor, Jawa Barat pada 2020.

"Sebenarnya sih tugas kita sebagai manusia bukan cuma Owa Jawa yang harus kita lestarikan, tapi semua makhluk hidup termasuk manusianya sendiri. Kadang ada anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang terpisah dari ekosistem, padahal menurut saya sejatinya manusia itu bagian dari ekosistem," tuturnya.

"Jadi, di situ tugas melestarikan nggak cuma Owa Jawa, tapi juga banyak spesies lainnya. Khususnya di Indonesia, kita punya lebih dari 60 jenis primata. Bayangkan jika setiap alumni IPB University punya spesifikasi untuk upaya pelestarian setiap jenis primata, berarti kita sudah bisa berdikari sebagai peneliti dari Indonesia," sambungnya.

Selain mendapat Whitley Award 2025, lulusan IPB University tahun 2009 itu juga pernah meraih penghargaan lainnya. Beberapa di antaranya adalah Women in Conservation Award 2023 dari Denver Zoo, Conservationist Award Dan Kyes Award for Excellence in Conservation Outreach 2022 dari America Society of Primatologists (ASP), dan Charles Southwick Conservation Education Commitment Award 2020 dari International Primatological Society, dan masih banyak lagi di bidang konservasi. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |