
SMA Taruna Nusantara (TN) kembali menjadi sorotan publik seiring banyaknya lulusan Taruna Nusantara yang kini mengisi posisi strategis di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sekolah menengah berbasis semi-militer ini telah lama dikenal sebagai pencetak kader pemimpin bangsa dari berbagai sektor.
Tidak hanya terkenal dengan kedisiplinannya, SMA TN juga dikenal melahirkan alumni berprestasi yang kini berkiprah di tingkat menteri, wakil menteri, hingga pejabat eselon satu.
Deretan Alumni Taruna Nusantara di Pemerintahan Prabowo
Era pemerintahan Prabowo memperlihatkan betapa kuatnya jejaring alumni SMA Taruna Nusantara. Berikut beberapa tokoh lulusan TN yang kini menjadi tulang punggung kabinet:
- Sugiono – Menteri Luar Negeri
- Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) – Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan
- Prasetyo Hadi – Menteri Sekretaris Negara
- Teddy Indra Wijaya – Sekretaris Kabinet
- Rachmat Kaimuddin – Wakil Menteri Pertanian
- Sudaryono – Wakil Menteri Pertanian
- Febrio Nathan Kacaribu – Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu
- Tedi Bharata – Deputi SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN
- Agung Wicaksono – Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN)
- Bimo Wijayanto – Direktur Jenderal Pajak (Kemenkeu)
Keberadaan mereka menunjukkan betapa kuatnya kontribusi lulusan Taruna Nusantara dalam membentuk arah kebijakan nasional di era Prabowo.
Sejarah SMA Taruna Nusantara
Berdiri sejak tahun 1990, ide pendirian SMA Taruna Nusantara dicetuskan oleh Jenderal LB Moerdani pada 20 Mei 1985. Visi besar yang diusung adalah membentuk pemimpin masa depan yang memiliki semangat kebangsaan dan daya saing global.
Konsep sekolah ini merupakan hasil kolaborasi antara TNI dan organisasi pendidikan Taman Siswa. Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam bentuk Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN).
Perkembangan Sekolah
- Peresmian: Tahun 1990 oleh Jenderal Try Sutrisno
- Lokasi: Kompleks 23 hektar di Magelang, Jawa Tengah
- Fasilitas: Asrama, akademik, dan perumahan pamong
- Sistem Penerimaan: Mulanya hanya pria, lalu sejak 1996 terbuka untuk siswi
- Beasiswa Penuh: Pernah diberikan kepada seluruh siswa, sebelum dihentikan tahun 2001 karena krisis ekonomi
Sekolah ini dirancang untuk menjaring pelajar terbaik dari seluruh Indonesia, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi. Kedisiplinan ala militer dan kurikulum nasional dikombinasikan dengan nilai-nilai kepemimpinan dan karakter kebangsaan.
SMA Taruna Nusantara bukan hanya sekadar sekolah, melainkan pabrik kepemimpinan bangsa. Kiprah para alumninya di pemerintahan Prabowo Subianto menjadi bukti nyata bahwa visi besar yang dicanangkan sejak 1985 telah terwujud.
Dengan jaringan alumni yang kuat dan sistem pendidikan yang terstruktur, Taruna Nusantara akan terus menjadi fondasi penting bagi masa depan Indonesia. (Z-10)