4 hours ago
3
Film Lilo & Stitch.(Dok. Disney)
SEKITAR 23 tahun lalu Disney merilis film animasi berjudul Lilo & Stitch, lebih dua dekade berselang, film itu kembali hadir dalam versi live action, menghadirkan karakter pada film dalam bentuk dunia nyata.
Lilo & Stitch berkisah tentang persahabatan antara gadis kecil bernama Lilo dengan makhluk luar angkasa yang kabur ke bumi. Lilo diceritakan sebagai gadis kecil asal Hawaii yang tidak memiliki teman, kesendiriannya pun membuat dia berdoa agar mendapatkan sahabat. Tak disangka Lilo pun bertemu dengan Stitch yang terkurung di tempat penitipan anjing.
Sebagai gadis kecil yang lugu, Lilo tidak pernah tahu bahwa Stitch merupakan makhluk luar angkasa beringas yang tengah dalam pelarian ke bumi, Lilo menganggap Stitch layaknya anjing biasa. Stitch yang memiliki kecerdasan luar biasa, mulanya memanfaatkan kebaikan Lilo untuk bersembunyi dari kejaran dua agen yang memburunya.
Siapa sangka, bersama Lilo dan Nina (Kaka Lilo) makhluk luar angkasa berwarna biru itu justru menemukan cinta dan kasih sayang yang berhasil meluluhkan hatinya dan merubahnya menjadi pribadi yang baik. Lilo terlihat dengan sabar mengasuh serta mengajarkan hal-hal baik kepada Stitch.
Pada film Lilo & Stitch versi Live Action, karakter Lilo diperankan oleh Maia Kealoha sementara karakter Stitch tampil menggemaskan layaknya boneka hidup dengan suaranya diisi oleh Chris Sanders. Hadir pula karakter Nani (kakak Lilo) yang diperankan oleh Sydney Agudong serta beberapa karakter lain seperti Zach Galifanakis (Jumba Jookiba), Billy Magnussen (Pleakley), Tia Carrere (Mrs Kekoa) hingga Kaipo Dudoit (David Kawena).
Secara garis besar kisah pada film Lilo & Stitch (live action) sama dengan apa yang ditampilkan dalam animasi, menghadirkan petualangan seru antar Lilo dan Stitch dari kejaran dua agen rahasia yang memburu Stitch. Sepanjang film pun dihadirkan bagaimana kemistri persahabatan antara Lilo dan Stitch yang perlahan tumbuh.
Secara visual Maia Kealoha mungkin tidak mirip dengan Lilo versi animasi, dengan tubuhnya yang langsung dan sedikit tinggi, sementara Lilo versi animasi hadir dengan tubuh yang sedikit berisi dan menggemaskan. Bentuk wajah yang lonjong dan rambut lurus serta kulit eksotisnya mungkin menjadi hal-hal yang membuat Maia terlihat mirip dengan Lilo.
Dibalik keraguan akan bentuk visual Maia Kealoha, gadis kecil itu ternyata mampu membius penonton lewat aktingnya yang memukau sepanjang film. Dia tampil begitu natural layaknya gadis kecil dengan karakter yang penuh semangat dan jenaka, keceriaan yang dihadirkan Maia bersama Stitch sepanjang film benar-benar terasa natural membawa penonton tersenyum setiap melihat tingkah lakunya.
Adegan Menguras Emosi
Pada beberapa adegan yang menguras emosi, seperti konflik antar Maia dengan Nani atau kisah persahabatan antara Maia dan Stitch pun ditampilkan dengan sangat hangat. Sebagai gadis kecil yang baru pertama kali terjun ke dunia Film, Maia tampil begitu profesional dengan emosi tersampaikan sangat baik kepada penonton, dipastikan membuat penonton berkaca-kaca.
Sydney Agudong (Nani) pun tampil sangat baik dalam film, menghadirkan kemistri yang apik dari kisah adik dan kaka. Sebagai pemeran pendukung, rasanya Sydney tampil begitu pas dan tidak terlihat lebih dominan dari Maia (Lilo) dia tetap memberikan ruang untuk Maia memancarkan auranya sebagai pemeran utama. Meski demikian, Sydney tetap menjadi karakter yang sangat memorable dan tidak lepas dari Lilo dan Stitch.
Singkat kata, Keseruan dan kehangatan dalam keluarga kecil yang tidak sempurna begitu terasa sepanjang menyaksikan film Lilo & Stitch (live action). Lebih dari itu, bagi mereka yang tumbuh dengan animasi Lilo & Stitch, memori kecil tentang masa-masa 23 tahun silam akan kembali hadir dalam ingatan.
Adapun Lilo & Stitch (Live Action) kini sudah resmi hadir di sejumlah Bioskop di Indonesia, menjadi salah satu film yang bisa ditonton bersama keluarga ataupun sahabat dalam mengisi waktu kosong. (H-3)
