Harga Emas Antam Hari Ini, Senin 15 September 2025: Turun Rp2.000

2 hours ago 1
 Turun Rp2.000 Ilustrasi(Antara)

Harga emas Antam, pada perdagangan Senin 15 September 2025, mengalami sedikit pelemahan. Harga emas hari ini tercatat sebesar Rp2.093.000 per gram, turun Rp2.000 dari perdagangan Sabtu (13/9), Rp2.095.000 per gram.

Meskipun, mengalami penurunan, harga emas Antam dalam sepekan terakhir mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Harga logam mulia itu bahkan mencetak angka tertinggi.

Berikut daftar lengkap harga emas Antam, Senin 15 September 2025:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp1.096.500.
  • ⁠Harga emas 1 gram: Rp2.093.000.
  • ⁠Harga emas 2 gram: Rp4.126.000.
  • Harga emas 3 gram: Rp6.164.000.
  • ⁠Harga emas 5 gram: Rp10.240.000.
  • ⁠Harga emas 10 gram: Rp20.425.000.
  • Harga emas 25 gram: Rp50.937.000.
  • ⁠Harga emas 50 gram: Rp101.795.000.
  • ⁠Harga emas 100 gram: Rp203.512.000.
  • ⁠Harga emas 250 gram: Rp508.515.000.
  • ⁠Harga emas 500 gram: Rp1.016.820.000.
  • ‎Harga emas 1.000 gram: Rp2.033.600.000.

Adapun, harga buyback atau harga jual kembali emas ke PT Antam ditetapkan sebesar Rp1.942.000 per gram. Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.

Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5% untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3% untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

Mengapa Harga Emas Sering Berfluktuasi?

Harga emas dikenal sebagai salah satu indikator ekonomi yang paling sensitif terhadap perubahan global. Hampir setiap hari, nilainya bergerak naik-turun di pasar internasional maupun domestik. Bagi sebagian orang, kondisi ini membingungkan, karena emas kerap dianggap sebagai instrumen investasi yang stabil. Padahal, justru sifat emas sebagai aset lindung nilai (safe haven) lah yang membuat harganya selalu dinamis.

Fluktuasi harga emas erat kaitannya dengan situasi ekonomi dunia. Saat krisis melanda—baik karena resesi, pandemi, maupun konflik geopolitik—investor cenderung mengalihkan aset mereka ke emas. Logam mulia ini dianggap lebih aman dibanding saham atau obligasi yang mudah tertekan oleh gejolak pasar. Alhasil, ketika ketidakpastian meningkat, permintaan terhadap emas melonjak dan harga pun ikut terkerek. Sebaliknya, ketika ekonomi stabil dan pasar modal menunjukkan tren positif, minat terhadap emas menurun dan harga bisa terkoreksi.

Fluktuasi harga emas akhirnya menjadi cerminan dari berbagai ketidakpastian yang melingkupi ekonomi global. Ia naik saat dunia penuh kekhawatiran, dan bisa menurun ketika kondisi membaik. Namun, di balik pergerakan yang tak menentu itu, emas tetap menjadi simbol kestabilan dan perlindungan, terutama bagi mereka yang ingin menjaga nilai aset dalam jangka panjang. (Ant/E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |