
PEMEGANG saham pengendali Bank BJB yang juga Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyesalkan keterlibatan BUMD Jabar dalam kasus korupsi Sritex. Kejadian itu sangat merugikan BJB.
"Kami berterima kasih pada jajaran Kejaksaan Agung yang telah mengungkap kasus penting ini. Peristiwa ini terjadi karena adanya kredit yang digelontorkan yang tidak didasarkan pada analisis perlindungan yang kuat," tegasnya, Kamis (22/5).
Dedi mengakui, kejadian ini sangat menyakitkan hati rakyat Jawa Barat.
"Padahal, di sisi lain, banyak dari kita yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan kredit, dengan kerumitan perlengkapan dan kelengkapan yang sangat luar biasa," ucapnya.
Ternyata, lanjutnya, masih ada kredit yang digelontorkan pada korporasi tanpa jaminan dan kelayakan kredit yang memadai. Jumlahnya mencapai ratusam miliar rupiah.
"Ini sangat merugikan keuangan bank yang menjadi kebanggaan rakyat Jawa Barat," tegasnya.
Namun, Dedi meminta masyarakat Jawa Barat tidak khawatir berkepanjangan. Pasalnya, BJB telah melakukan perubahan manajemen.
"Saat ini BJB dipegang orang yang profesional dan terpercaya. Ke depan, peristiwa serupa tidak akan akan terjadi lagi," tandasnya.
Dia memastikan beberapa peristiwa yang terjadi di masa lalu sudah te-recovery dengan baik. BJB akan tumbuh menjadi bank yang melayani kepentingan masyarakat secara luas dan peduli pada masyarakat, peristiwa sosial di Jabar dan berbagai daerah. (SG/E-4)