
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa para pemimpin Eropa telah mengusulkan gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari di Ukraina mulai Senin (12/5).
Adapun pemantauan gencatan senjatan akan dipimpin terutama oleh Amerika Serikat (AS) dan didukung oleh negara-negara Eropa.
Hasil Koordinasi?
Berbicara pada pertemuan puncak di Kyiv bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para pemimpin Jerman, Inggris dan Polandia, Macron mengatakan tawaran gencatan senjata disertai dengan pencegahan yang terkoordinasi.
“Jika terjadi pelanggaran, sanksi besar-besaran akan disiapkan antara Eropa dan Amerika,” kata presiden Prancis seperti dilansir Anadolu, Minggu (11/5).
"Kami berharap perdamaian dapat dimulai paling cepat hari Senin," tambah Macron dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Friedrich Merz, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk.
Sikap Trump?
Ia juga mengonfirmasi bahwa para pemimpin Eropa mengadakan diskusi dengan Presiden AS Donald Trump.
Tusk mengatakan keputusan tersebut mencerminkan persatuan dunia demokrasi.
“Kami merasa bahwa seluruh dunia bebas bersatu di balik keputusan yang telah kita ambil bersama ini," ucapnya.
Keputusan Jerman ?
Kanselir Jerman Merz menyatakan dukungannya terhadap Ukraina, dengan mengatakan negaranya bersolidaritas dengan Ukraina.
Perdana Menteri Inggris Starmer menekankan hak Ukraina untuk masa depan yang aman. “Kami berjanji sekali lagi bahwa Rusia tidak akan menang," sebutnya
Zelensky mengatakan usulan gencatan senjata dapat menjadi landasan bagi perdamaian abadi.
"Bersama-sama, kita dapat memperkuat landasan perdamaian. Kami bekerja sama dengan Amerika Serikat,” imbuhnya.
Langkah Italia?
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni bergabung dalam pertemuan puncak tersebut melalui tautan video. Dalam pernyataan yang dirilis oleh kantornya, urgensi gencatan senjata penuh dan tanpa syarat selama 30 hari ditegaskan kembali dan harapannya bahwa Rusia akan menanggapi seruan Trump secara positif.
Ia juga menyoroti pentingnya konferensi internasional besar mendatang tentang rekonstruksi Ukraina, yang akan diselenggarakan oleh Italia pada Juli mendatang.
Rusia belum menanggapi proposal Eropa tersebut. (Fer/P-3)