
KELOMPOK advokasi pro-Israel yang berbasis di Inggris menuai kecaman setelah menyatakan, penurunan angka obesitas akibat perang di Gaza bisa meningkatkan harapan hidup di wilayah tersebut.
Komentar dari UK Lawyers for Israel (UKLFI), yang disampaikan di tengah peringatan akan potensi bencana kelaparan di Gaza, dikutuk sebagai “menjijikkan” oleh Palestine Solidarity Campaign (PSC).
UKLFI memiliki tokoh-tokoh ternama sebagai patron, termasuk mantan hakim Mahkamah Agung John Dyson, mantan pemimpin Partai Konservatif Michael Howard, serta pengacara ternama David Pannick KC, yang pernah mewakili Boris Johnson dan mendiang Ratu Elizabeth II.
Pernyataan tersebut disampaikan Jonathan Turner, CEO UKLFI, sebagai tanggapan atas mosi yang akan dibahas dalam rapat umum tahunan Co-operative Group, yang menyerukan agar jaringan ritel tersebut berhenti menjual produk-produk dari Israel.
Dalam surat kepada sekretaris Co-operative Group, Turner meminta agar mosi tersebut dicabut dan mengkritik angka korban jiwa yang disebutkan sebanyak 186.000 orang. Ia menilai angka yang diambil dari surat di jurnal medis The Lancet itu “sepenuhnya palsu dan menyesatkan”, karena merupakan perkiraan yang mencakup korban tidak langsung.
“Surat dari [Lancet] itu juga mengabaikan faktor-faktor yang bisa meningkatkan harapan hidup rata-rata di Gaza, mengingat salah satu isu kesehatan terbesar di Gaza sebelum perang adalah obesitas,” ujar Turner.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, jumlah korban tewas sejak Israel melancarkan serangan balasan pasca-serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah melebihi 52.000 orang. Sementara itu, studi terpisah dari Lancet menemukan bahwa harapan hidup di Gaza turun 34,9 tahun dalam 12 bulan pertama perang — atau sekitar setengah dari angka sebelum perang, yakni 75,5 tahun.
Anak-Anak Gaza
Ben Jamal, Direktur PSC, menyatakan: “Saat anak-anak di Jalur Gaza menghadapi risiko kelaparan, penyakit, dan kematian, pernyataan dari pimpinan UK Lawyers for Israel bahwa mereka mungkin mendapat manfaat dari penurunan berat badan sangatlah menjijikkan. Komentar keji ini menggambarkan dengan jelas apa artinya ‘membela Israel’ dan betapa rendahnya para pembela genosida di Gaza rela merendahkan diri demi pembenaran.”
Chris Doyle, Direktur Council for Arab-British Understanding (Caabu), menulis di platform X bahwa komentar tersebut menunjukkan “pandangan yang keji.” Ia menambahkan: “Sungguh mulia sekali Israel memaksa 2,3 juta warga Palestina menjalani diet demi menurunkan tingkat obesitas mereka.”
Keluhan UKLFI
Sebelumnya, keluhan dari UKLFI juga menyebabkan Rumah Sakit Chelsea and Westminster di London mencabut pajangan karya seni anak-anak Palestina pada 2023, setelah kelompok itu mengklaim karya tersebut membuat pasien Yahudi merasa “rentan, dilecehkan, dan menjadi korban.”
UKLFI juga sempat mengancam akan menggugat pemerintah Inggris atas keputusannya menangguhkan sekitar 30 lisensi ekspor senjata ke Israel.
“Kami pertama kali menunjukkan bahwa surat yang diterbitkan Lancet pada 20 Juli 2024, yang menjadi acuan mosi tersebut, tidak menyatakan bahwa 186.000 warga Gaza telah meninggal dalam perang saat ini. Namun, surat itu memang mengklaim — tanpa dasar — bahwa sebanyak 186.000 warga Gaza kemungkinan akan meninggal akibat perang,” ujar Turner.
“Jadi, kami menunjukkan bahwa klaim itu sepenuhnya bersifat spekulatif tanpa dasar, dan mengabaikan faktor-faktor yang bisa memperpanjang usia warga Gaza, mengingat kondisi kesehatan masyarakat sebelum perang, termasuk tingkat obesitas. Faktor tersebut termasuk kemungkinan berkurangnya konsumsi permen dan rokok.”
“Dalam konteks pernyataan itu disampaikan, kami yakin pernyataan kami akurat dan objektif.” (The Guardian/Z-2)