
BERDASARKAN informasi yang berhasil dihimpun, jajaran Polres Cirebon Kota (Ciko) menerima laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan perawat di salah satu rumah sakit di daerah Klayan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat berinisial DS, 31. DS diduga melakukan pelecehan terhadap seorang pasien berumur 16 tahun yang mengalami disabilitas.
Kapolres Cirebon Kota (Ciko), AKB Eko Iskandar, membenarkan adanya laporaan dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan seorang perawat Desember 2024 lalu.
“Kami menerima laporan dari ibu korban pada Senin, 5 Mei 2025 lalu,” tutur Eko, Sabtu (10/5).
Ibu korban baru melaporkannya juga karena baru mendapatkan pengakuan dari korban.
Dijelaskan Eko, saat itu korban yang berusia 16 tahun tersebut tengah menjalani perawatan akibat sakit yang dideritanya.
“Kami telah menindaklanjuti kasus ini. Masih kita kumpulkan bukti-buktinya. Hingga kini sudah ada 4 orang saksi yang kami mintai keterangannya,” tutur Eko. K
Korban sendiri diketahui sedikit gangguan, masih belum lancar bicaranya.
Sementara itu, ibu korban, NH,v38, mengungkapkan pada 20 Desember 2024 lalu ia membawa anaknya untuk berobat di rumah sakit.
“Anak saya dirawat di ruang isolasi karena menderita penyakit TBC,” tutur NH.
Saat korban sedang sendirian, karena sang ibu pulang sebentar dan yang mengganti menjaga belum datang, sang anak didatangi terduga pelaku DS untuk diperiksa.
"Katanya mau ganti infus, lalu perawat itu menanyakan apa keluhannya anak saya. Anak saya bilang sakit perutnya, tiba-tiba dia periksa perutnya sampai ke bawah terus ya itu kejadian seperti itu," tutur NH.
Bahkan DS diduga melakukan aksi bejatnya tidak hanya satu kali, namun hingga tiga kali. NH pun mebenarkan bahwa sang anak mengalami disabilitas, sehingga susah untuk berbicara.
Awal terbongkarnya kasus ini akibat ketidaksengajaan. NH bercerita dan minta ke anak-anaknya untuk tidak pacaran dan hati-hati dengan laki-laki. Saat itu pula sang anak bercerita mengenai kejadian yang dialaminya.
“Ma, itu dokter yang di rumah sakit pernah masukin anunya ke saya,” tutur NH menirukan ucapan anaknya.
Setelah mendapatkan pengakuan dari anaknya, NH pun mendatangi rumah sakit bersama korban untuk menunjukkan siapa pelakunya.
“Itu yang lagi duduk,” tutur NH menirukan ucapan anaknya. Ternyata yang ditunjuk sang anak seorang perawat.
NH mengaku mereka sudah berupaya untuk melakukan mediasi hingga tiga kali. Namun hingga kini tidak ada titik temu dengan rumah sakit. Sehingga NH pun melaporkan kejadian yang menimpa tersebut ke polisi.
Sementara itu, pihak rumah sakit belum dapat dimintai keterangan terkait kasus ini. Ini dikarenakan pejabat yang berwenang memberikan keterangan tidak ada di tempat karena hari libur.
"Sedang libur, sampai nanti Selasa cuti bersama. Kalau mau ketemu mungkin nanti hari Rabu di kerja, jam 7 pagi sampai jam 4 sore," tutur resepsionis yang bertugas sekitar pukul 15. 20 WIB. (UL/E-4)