Pacu Jalur Mendunia Berkat Tarian Rayyan Arkan Dikha

5 hours ago 3
Pacu Jalur Mendunia Berkat Tarian Rayyan Arkan Dikha Dikha, penari pacu jalur beraksi.(Istimewa)

AGENDA tahunan pacu jalur mendunia berkat aksi tarian Rayyan Arkan Dikha, 11, di ujung jalur. Video tarian bocah yang menjadi anak joki pacu jalur sejak tiga tahun terakhir itu viral di media sosial hingga melesat jadi tren global dan mendapat julukan sebagai King Aura Farming. 

Dikha nama panggilannya mengaku masih bersekolah SDN 013 Desa Pintu Gobang, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Lahir pada 28 Desember 2014, Dikha merupakan anak kedua dari pasangan Jufriono, 40, dan Rani Ridawati, 36. Seperti warga lainnya di wilayah itu, keluarga ini memang dibesarkan oleh tradisi leluhur yaitu pacu jalur yang telah ada sejak ratusan tahun silam.

"Tariannya spontan saja. Namanya tari kipas-kipas," ucap Dhika polos, Senin (7/7).

Ia mengaku tidak menyangka jika aksi tariannya di pacu jalur viral dan bikin heboh sedunia. Dia mengatakan baru mengetahui tentang tarian viral saat dikabari oleh teman-teman sebayanya.

"Senang. Tahunya dari teman-teman yang bilang videonya viral," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan tidak pernah belajar menari di sekolahnya. Adapun aksinya sebagai anak joki di ujung jalur adalah tarian spontan lantaran sering mengikuti ayahnya yang merupakan atlet dayung pacu jalur. Dikha pun sudah pandai berenang karena memang keluarganya besar dari pacu jalur.

"Sekolah tak pernah nari-nari. Ikut ayah aja latihan pacu jalur," ujarnya.

Dari Keluarga Atlet Pacu Jalur

Ibu Dikha, Rani Ridawati membenarkan bahwa anaknya dibesarkan dalam tradisi pacu jalur Kuantan Singingi.

"Ayahnya atlet pacu jalur juga, adik ayahnya juga atlet. Ya, keluarga besar memang atlet pacu jalur. Ayahnya ini sudah main sejak dia masih remaja," tutur Rani.

Kepala Dinas Pariwisata Riau Roni Rakhmat sangat senang dengan viralnya pacu jalur Kuantan Singingi berkat tarian si anak joki, Dikha. Menurutnya, pacu jalur adalah simbol kekuatan, kekompakan, dan kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi, Riau.

"Viralnya pacu jalur membuktikan bahwa kearifan lokal Riau punya daya pikat universal dan sanggup bersaing di kancah internasional. Fenomena ini juga menjadi momentum emas untuk semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Riau dan Kuantan Singingi, sekaligus menumbuhkan kebanggaan masyarakat lokal terhadap budayanya sendiri," kata Roni.

Ia juga menegaskan pacu jalur merupakan warisan budaya takbenda yang diakui secara nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI).

"Tentu ini merupakan kebanggaan luar biasa bagi kami, bagi Riau, dan khususnya Kuansing (Kuantan Singingi). Ini membuktikan bahwa budaya lokal kita memiliki daya tarik universal dan bisa dikenal secara global," pungkasnya. (RK/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |