
CUACA ekstrem berpotensi terjadi Senin (7/7) makam hingga Selasa (8/7) dini hari, diminta warga di daerah pegunungan tengah, dataran tinggi dan sekitar Hawa Tengah bagian timur untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi.
Pemantau Media Indonesia Senin (7/7) malam hujan ringan-sedang masih mengguyur sejumlah daerah di Jawa Tengah, bahkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir berpotensi di 13 daerah terutama di kawasan pegunungan tengah, dataran tinggi dan Jawa Tengah bagian timur.
"Awas bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung, karena hingga dini cuaca ekstrem berpotensi di 13 daerah di Jawa Tengah," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Risca Maulida Senin (7/7) malam.
Berdasarkan pemantauan dinamika cuaca pukul 18.00 WIB, ungkap Risca Maulida, potensi cuaca ekstrem di 13 daerah di Jawa Tengah berlangsung hingga Selasa (8/7) yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Blora, Rembang, Ungaran, Temanggung, Kendal, Magelang dan Salatiga.
Sedangkan daerah lainnya di Jawa Tengah berpeluang diguyur hujan ringan-sedang, menurut Risca Maulida, angin bertiup dari arah timur ke barat daya dengan kecepatan 3-15 kilometer per jam, suhu udara berkisar 15-29 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 65-95 persen. "Ketinggian gelombang di perairan selatan dan utara 0,5-1,25 meter," tambahnya.
Sementara itu Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Sediyanto mengarakan, kondisi di perairan Jawa Tengah hingga Selasa (8/7) cerah dan berawan meskipun ada hujan ringan di sejumlah kawasan seperti Karimunjawa dan Jepara dan gelombang laut cukup tenang
Menurut Sediyanto meskipun di perairan utara Jawa Tengah berpotensi kembali terjadi peningkatan air laut pasang (rob) hingga berdampak banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah juga meningkat, namun dengan ketenangan gelombang cukup aman untuk kegiatan pelayaran. (H-1)