Bahaya Mikroplastik di Udara Jangka Pendek dan Panjang

5 hours ago 2
Bahaya Mikroplastik di Udara Jangka Pendek dan Panjang Ilustrasi(Dok ist)

DOKTER spesialis pulmonologi dan respirasi, Agus Dwi Susanto mengingatkan bahaya mikroplastik yang tercampur udara. Adapun mikroplastik yang ada di udara dan bisa terhirup oleh manusia berukuran di atas 5 mikrometer umumnya hanya sampai saluran napas atas. 

Efeknya menyebabkan iritasi di hidung dan saluran napas atas menimbulkan keluhan hidung berair, gatal-gatal di hidung, sakit tenggorokan, batuk.

Untuk mikroplastik dengan ukuran 0,5 mm sampai dengan di bawah 5 mm bisa sampai saluran napas bawah dan alveoli paru. Dampaknya menimbulkan iritasi dan peradangan saluran napas bawah dan paru sehingga timbul gejala batuk, berdahak, hingga sesak napas. Bahkan pada orang dengan penyakit paru seperti asma dan Penyakit Paru Kronik (PPOK) bisa semakin meningkatkan bahayanya.

"Dalam jangka panjang, apabila terhirup mikroplastik pada saluran napas bawah berpotensi menimbulkan penyakit paru seperti asma, PPOK, peradangan paru/pneumonitis, penyakit fibrosis paru dan bahkan kanker paru," kata Agus, Kamis (23/10).

Adapun pencegahan untuk mengurangi dampak risiko mikroplastik di udara bisa dengan menggunakan masker, saat aktivitas di luar ruangan terutama saat polusi atau banyak debu.

"Kemudian meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat cukup dan makan bergizi. Sementara untuk mengurangi mikroplastik di udara dengan tidak membakar sampah sendiri, pengelolaan limbah plastik yang baik dan pengelolasn sampah yang baik dan mengurangi produk plastik dalam keseharian," ungkapnya.

Diketahui mikroplastik merupakan partikel-partikel plastik halus hasil degradasi plastik dengan ukuran 1 ?m sampai dengan 5 ?m. Mikroplastik terbagi menjadi dua yakni proimer dan sekunder, untuk yang primer contohnya dari kosmetik, produk perawatan diri, detergen, insektisida. 

Sedangkan mikroplastik skunder misalnya berasal dari botol plastik, kantong plastik, penyimpanan makanan dan lain sebagainya. Mikrolastik dapat terbawa di udara, mengalami pengendapan kering dan basah di permukaan bumi. 

"Mikroplastik dapat terdapat di air, menempel di sayuran, makanan dan masuk tubuh secara tertelan. Sedangkan yang ada di udara permukaan dapat terhirup/terinhalasi masuk tubuh lewat saluran napas dan masuk ke paru," pungkasnya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |