Suasana sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kantor Presiden, Jakarta.(Dok.Antara)
Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan capaian positif di lima dari enam aspek nasional. Namun, bidang ekonomi menjadi satu-satunya catatan negatif dengan skor minus 13,8%.
Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby menjelaskan survei dilakukan pada 10-19 Oktober 2025 terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error 2,9%. Survei memotret persepsi publik terhadap enam aspek kehidupan berbangsa: sosial budaya, keamanan nasional, hukum, politik, ekonomi, dan hubungan internasional.
"Dari enam aspek tersebut, lima memperoleh nilai positif. Hanya ekonomi yang mencatat skor negatif," ujar Adjie dalam rilis survei di Jakarta, Kamis (23/10).
Menurutnya, aspek sosial budaya memperoleh skor tertinggi kedua dengan nilai positif 61, diikuti hubungan internasional yang menjadi rapor biru tertinggi dengan skor 63,5. Sementara ekonomi menjadi rapor merah dengan nilai minus 13,8%.
"Yang menjawab buruk atau sangat buruk terhadap kondisi ekonomi mencapai 34,8%, sedangkan yang menilai baik hanya 21%," jelas Adjie.
LSI mencatat, publik masih menilai positif kinerja pemerintah dalam bidang keamanan nasional (48,5%), politik nasional (9,4%), serta hukum (8,3%). "Secara umum, publik masih melihat pemerintahan Prabowo-Gibran stabil di bidang non-ekonomi," tambahnya.
Adjie menilai temuan itu menjadi peringatan dini bagi pemerintah. "Ekonomi menjadi pekerjaan rumah utama. Publik mulai menuntut hasil konkret, terutama di lapangan kerja dan daya beli," ujarnya. (Mir/P-1)


















































