Menteri LH Ajak Norwegia Perkuat Kerja Sama Konkret Perangi Perubahan Iklim

4 hours ago 4
Menteri LH Ajak Norwegia Perkuat Kerja Sama Konkret Perangi Perubahan Iklim Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq, mengunjungi Norwegia membawa misi untuk mempererat persaudaraan kedua negara(Dok. Kementerian LH)

MENTERI Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, mengunjungi Norwegia membawa misi untuk mempererat persaudaraan kedua negara dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global. 

Dalam kunjungan tersebut, kedua negara menandatangani Letter of Intent (LoI) yang menegaskan komitmen bersama dalam memperkuat diplomasi lingkungan, serta mendorong kerja sama konkret dalam mitigasi perubahan iklim, pelestarian alam, dan pembangunan berkelanjutan. 

Hanif menekankan bahwa penandatanganan LoI ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat upaya global dalam mengatasi perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan, baik di Indonesia maupun dunia. 

Dokumen ini mencakup komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, good governance, konservasi keragaman hayati, pelestarian ekosistem lahan gambut dan mangrove, pengelolaan sampah, serta ekonomi sirkular

"Penting bagi kita untuk meningkatkan implementasi Nilai Ekonomi Karbon sebagai bagian dari upaya Indonesia mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC), sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No. 98/2021. Bersama Norwegia, Indonesia telah mengembangkan sistem perdagangan karbon yang kuat, yang akan mendukung pencapaian target iklim nasional," kata Hanif dalam keterangan resmi, Minggu (4/5). 

Kunjungan ini juga bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Norwegia yang dimulai sejak 1950, dengan fokus yang terus berkembang pada kerja sama di bidang lingkungan hidup. Sejak 2022, Norwegia telah mendukung Indonesia dalam pengurangan emisi karbon yang berasal dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan (FOLU), dengan komitmen pendanaan sebesar USD 216 juta (sekitar Rp3,5 triliun). 

Selain bertemu dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Hanif juga melakukan pertemuan dengan Andreas Motzfeld Kravik, State Secretary Kementerian Luar Negeri Norwegia, serta mengunjungi perusahaan pengelola daur ulang TOMRA untuk mempelajari inovasi dalam pengelolaan sampah dan penerapan ekonomi sirkular. (Ata/M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |