
PUSAT perbelanjaan One Global Gallery, Sydney, Australia, menunjukkan kinerja memuaskan. Mal ini mampu menumbuhkan aset ritel serta memperkuat pendapatan berulang (recurring income) One Global Capital agar sejalan dengan visi go public perusahaan pada 2031.
Resmi dibuka pada Juli 2021, One Global Gallery memiliki ruang ritel seluas 3.100 meter persegi yang dilengkapi dengan 130 lot parkir mobil. Pusat belanja ini memiliki 16 gerai ritel.
"Dengan lonjakan nilai dari One Global Gallery hingga lebih dari 40% dari nilai awal akuisisi memungkinkan kami membagikan deviden kepada para pemegang saham lebih cepat dari pada rencana awal," ungkap Founder & CEO One Global Capital, Iwan Sunito, dalam keterangannya, Selasa (25/3). Diketahui, perusahaan investasi yang berbasis Australia itu mengakuisisi The Grand Eastlakes--mal terbesar milik Crown Group--senilai Rp218 miliar pada akhir 2024.
Iwan mengungkapkan, saat ini semua toko ritel di bagian dalam One Global Gallery terisi penuh dengan potensi sewa yang tinggi. Sebagai contoh, biaya sewa Woolworth bisa menghasilkan tambahan pendapatan sebesar Rp4,2 miliar per tahun. "Bila semua area ritel tersewa, hasilnya setara dengan 10% dari harga akuisisi," ungkap pria kelahiran Surabaya ini.
Melalui One Global Capital Fund Management Platform, pihaknya hanya menawarkan 10% saham One Global Retail. Namun, permintaan yang melonjak tajam sehingga memaksanya untuk melepas 20% lagi. "Kini One Global Capital memegang 70% saham," katanya.
Menurutnya, etelah One Global Capital berhasil mendapatkan lisensi wholesales pada kuartal IV 2024, saat kali pertama penawaran saham One Global Capital Retail Trust, permintaan menunjukkan lonjakan yang signifikan. "Kami menawarkan produk investasi kepada sekelompok investor terpilih yang memiliki visi dan misi yang sama dengan kami. Jadi bukan kepada publik," katanya. (I-2)