
PERGURUAN tinggi perlu mendorong pengembangan akademik dan riset di bidang informatika dan teknologi masa depan. Salah satunya dengan menggunakan pendekatan living lab dan teknologi kecerdasan buatan yang bisa diterapkan secara langsung dalam kehidupan masyarakat.
"Membangun ekosistem riset yang aplikatif seperti Living Intelligence Lab sangat penting dalam kemajuan pengembangan akademik dan riset di bidang informatika dan teknologi," ungkap Koordinator Marketing dan Komunikasi Universitas Nusa Mandiri (UNM) Wawan Kurniawan, di Jakarta, Senin (21/4).
Menurut Wawan, perguruan tinggi perlu merancang wadah inspiratif bagi para calon mahasiswa doktoral, peneliti, dan pemerhati teknologi untuk memahami lebih dalam pendekatan living lab serta teknologi kecerdasan buatan agar bisa diterapkan secara langsung dalam kehidupan masyarakat.
Dia melanjutkan UNM sebagai kampus digital bisnis, berupaya merespons itu dengan menggelar Open House Pradoktoral bertajuk Membangun Living Intelligence Lab dalam Kehidupan Nyata secara online pada Sabtu (26/4) pada pukul 10-12 WIB
Sejumlah narasumber bakal menyampaikan wawasan terkait pengembangan riset informatika. Di antaranya yakni, Prof Suhono Harso Supangkat, selaku Head of Smart City and Community Innovation Center dan Guru Besar Teknologi Informasi ITB, sebagai keynote speaker.
Pembicara lainnya, Rektor UNM Prof Dwiza Riana, dan dosen UNM yakni Muhammad Haris dan Ferda Ernawan. “Kegiatan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Peserta bakal memperoleh wawasan mendalam mengenai arah pengembangan riset informatika, peluang studi lanjut, serta potensi kolaborasi dalam ekosistem Living Intelligence Lab yang dikembangkan UNM,” jelas Wawan. Ia berharap kegiatan itu bisa menjadi jembatan awal untuk kolaborasi, studi lanjut, dan inovasi riset bersama. (H-2)