Hari Kartini, Ibu Guru Jadi Petugas Upacara, Sejumlah Siswa Pingsan

3 hours ago 5
Hari Kartini, Ibu Guru Jadi Petugas Upacara, Sejumlah Siswa Pingsan (MI/Heri Susetyo)

Hari Kartini diperingati di sejumlah tempat diantaranya di SMA Negeri 1 Kabupaten Sidoarjo, Senin (21/4). Petugas upacara bendera Hari Kartini di sekolah ini dilakukan para ibu guru, namun sejumlah siswa malah pingsan ditandu keluar lapangan. 

Berbeda upacara bendera pada umumnya, peserta upacara kali mengenakan pakaian tradisional nusantara. Upacara bendera di SMA Negeri 1 Sidoarjo ini dalam rangka memperingati Hari Kartini. 

Bahkan petugas upacara bendera kali ini, semuanya adalah kaum perempuan. Mereka adalah para pengajar di sekolah tersebut. Mulai dari komandan upacara, pemimpin upacara hingga pasukan pengibar bendera, semuanya adalah para guru perempuan. Hal ini sengaja dilakukan guna memberi contoh pada para generasi saat ini, untuk menghargai jasa para pahlawan. 

"RA Kartini adalah sosok luar biasa. Dia membuka jalan bagi perempuan untuk bisa sejajar dengan laki-laki dalam pendidikan dan peran sosial. Ini yang kami tanamkan kepada siswa,” kata Guru Pendidikan Pancasila SMA Negeri 1 Sidoarjo, Sucipto. 

Menurut Sucipto, nilai-nilai perjuangan Kartini tersebut perlu terus digaungkan, terlebih di era modern saat ini. Dia berharap para siswi bisa tumbuh menjadi perempuan tangguh yang mampu bersaing secara global tanpa melupakan jati diri bangsa.

“Seperti siswi-siswi di SMA Negeri 1 ini kami dorong untuk menjadi tokoh nasional bahkan internasional. Tidak rapuh, punya semangat, dan terus mengejar cita-cita dengan semangat Kartini,” kata Sucipto. 

Sucipto juga menekankan pentingnya pemahaman sejarah bagi generasi muda. Menurutnya, sejarah masa lalu bisa menjadi pondasi untuk membangun masa depan.

“Hidup itu punya tiga dimensi: masa lalu, sekarang, dan masa depan. Masa lalu adalah pondasi, hari ini adalah strategi, dan masa depan adalah tujuan. Dengan memahami ini, siswa bisa menanamkan nilai patriotisme dan nasionalisme,” kata Sucipto. 

Dengan semangat RA Kartini, kata Sucipto, SMA Negeri 1 Sidoarjo ingin mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga berjiwa besar, mencintai bangsa, dan siap membawa nama Indonesia ke kancah dunia.

Namun dalam upacara bendera ini ada sejumlah siswa yang pingsan, dan harus ditandu keluar lapangan. Selain itu juga banyak siswa tidak kuat kepanasan, harus dipapah keluar dari barisan peserta upacara. (H-1) 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |