
RATUSAN kader Partai Gerindra di Kabupaten Banggai melakukan aksi unjuk rasa di Polres Banggai karena merasa dua kadernya dipersekusi. Aksi yang diikuti ratusan massa ini dipimpin langsung Wakil Ketua DPC Gerindra Kabupaten Banggai, Wardani Murad Husain dan dihadiri oleh semua Anggota DPRD asal Fraksi Gerindra.
Di hadapan Kapolres Banggai dan jajarannya, Wardani Murad dengan lantang menyuarakan aspirasinya, untuk menuntut keadilan.
"Hari ini kami semua kader Gerindra datang di Polres Banggai ini untuk meminta keadilan. Sebagai negara hukum, jika kasus persekusi ini dibiarkan, maka bisa ada persekusi persekusi lainnya (yang terjadi)," ucap Wardani yang juga Wakil Ketua I DPRD Banggai, melalui keterangannya, Senin (21/4).
Adanya kasus persekusi ini, kata Wardani, membuat mata publik tertuju kepada Polres Banggai. Ia menyayangkan seorang Anggota DPRD Banggai dipersekusi.
"Bagaimana dengan rakyat biasa, Anggota DPRD saja mereka persekusi. Ironisnya, persekusi itu terjadi di rumah mereka. Olehnya, kami menuntut keadilan kepada Polres Banggai," tegasnya.
Kembali ditegaskan, Ia meminta Polres Banggai untuk segera mengadili para pelaku persekusi yang terjadi di Kecamatan Toili.
"Saya melihat video persekusi itu menangis, ini pesta demokrasi. Kenapa kader kami dipersekusi seperti binatang. Apa salah mereka, apa salah Pak Suwardi dan Pak Lutpi. Tangkap pelaku persekusi dan hukum seadil-adilnya," kata Wardani dengan lantang.
Desakan untuk mengusut tuntas kasus persekusi juga disuarakan oleh Masnawati, Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Banggai.
Ia menegaskan, kehadirannya di Polres Banggai dalam aksi unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas dan perintah langsung partai.
"Bapak ketahui, satu orang kader Gerindra dikorek (usik) maka seluruh kader akan bergerak. Persekusi yang terjadi di Toili saat PSU, kami merasa dilecehkan. Sebagai kader Gerindra kami merasa dilecehkan," cetusnya.
Ia menegaskan, keberadaan kader Gerindra di Toili saat jelang PSU adalah perintah partai yang harus dijalankan.
"Kami punya hak untuk bebas berpolitik, termasuk anggota dewan. Dua rekan kami, saudara kami yang juga Anggota Dewan ditugaskan dalam PSU, dipersekusi," bebernya.
Ia meminta kepada Polres Banggai untuk mengusut tuntas kasus persekusi yang dialami dua kader Gerindra, besutan Prabowo Subianto.
"Kami tidak akan tinggal diam, kami akan terus mengawal sampai prosesnya benar-benar tuntas. Kami punya hak bebas berpolitik, jangan kami dipersekusi karena kami ditugaskan untuk memenangkan Partai Gerindra," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Anggota DPRD Banggai Suwardi Agis menguraikan bagaimana kasus persekusi itu dialaminya.
"Kehadiran kami di sini tak lain untuk mencari sebuah keadilan. Saya dan Pak Lutpi Samaduri hadir di Toili, bukan semata-mata kepentingan Ketua DPC Gerindra Banggai, tapi kami sebagai kader taat dan patuh atas instruksi DPD, bahkan DPP," katanya.
"Saya sendiri sebagai korban merasa terzolimi, yang mana saya didobrak di kamar mandi dalam keadaan tanpa busana (telanjang)," tuturnya.
Mendapat perlakuan persekusi, Suwardi menuntut keadilan yang seadil-adilnya. "Di mana kebebasan saya sebagai Anggota DPRD Banggai, mana hak saya sebagai warga negara Indonesia untuk ikut serta menyukseskan pesta demokrasi di Toili kemarin," tekannya.
Sementara itu, Kapolres Banggai, AKBP Putu Hendra Binangkari, memastikan semua proses berjalan sebagai mestinya dan profesional.
"Apa yang disampaikan (orator), saat ini masih berjalan (penanganan), mulai dari penerimaan laporan, pemeriksaan saksi, terlapor dan hari ini kami melakukan pemanggilan terduga pelaku (persekusi)," kata Putu.
Ia memastikan, penanganan kasus dugaan persekusi ini ditangani secara profesional.
"Keringat bapak ibu siang sini (datang unjuk rasa), kami pastikan tidak akan sia-sia. Kami pastikan amanah dan jabatan kami selaku Kapolres Banggai, dan putra Sulteng, akan tetap memegang keadilan," tegasnya.
Putu mengatakan, setelah pemeriksaan terhadap terduga pelaku, pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk menentukan status yang bersangkutan.
"Yakin kedepan akan terang permasalahan ini, kami pastikan tidak sia-sia keringat bapak ibu sekalian (melakukan aksi damai)," tandasnya. (M-3)