Wasit Asing Diusulkan Pimpin Laga Tim Papan Bawah

2 hours ago 3
Wasit Asing Diusulkan Pimpin Laga Tim Papan Bawah Ilustrasi.(ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

PENASIHAT klub Semen Padang, Andre Rosiade, mengajukan permintaan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar menunjuk wasit asing untuk memimpin pertandingan tim-tim yang tengah berjuang keluar dari zona degradasi.

Usulan ini disampaikan Andre menyusul kritik terhadap keputusan wasit utama dan VAR yang menurutnya merugikan timnya saat menghadapi PSIS Semarang pada laga Liga 1 yang digelar Kamis lalu (17/4).

Andre berharap laga-laga krusial yang melibatkan tim-tim seperti Semen Padang, PSS Sleman, PSIS Semarang, Madura United, Barito Putera, dan Persis Solo dapat dipimpin oleh pengadil lapangan dari luar negeri demi menjamin netralitas dan keadilan.

"Harapan kami, ada enam klub yang nasibnya dalam lima pertandingan ini hidup dan mati. Kami berharap LIB bisa mengirimkan wasit asing baik untuk wasit dan wasit VAR," ujar Andre di Jakarta, Senin.

"Supaya laga enam klub yang lagi berjuang dari degradasi itu bisa berjalan dengan adil. Bagi kami, menang atau kalah itu biasa. Degradasi pun tidak ada masalah. Sebab, ini bagian dari berkompetisi," lanjutnya.

Pada hari yang sama, manajemen Semen Padang secara resmi menyerahkan laporan protes ke PT LIB terkait kinerja wasit dalam pertandingan melawan PSIS yang berakhir dengan kemenangan 3-2 untuk Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim.

Dalam laporan tersebut, Andre menyebut dua nama: Nendi Rohaendi sebagai wasit utama dan Naufal Adya Faiurski sebagai operator VAR. Menurutnya, kedua pengadil tersebut membuat keputusan kontroversial dengan menganulir dua gol yang dicetak Bruno Gomes di babak pertama dan Cornelius Stewart di babak kedua—gol-gol yang diyakini oleh pihak Semen Padang seharusnya disahkan.

"Kedatangan kami ke kantor PT LIB sesuai dengan aturan, Semen Padang telah lebih dulu menyampaikan aduan ke Komite Wasit PSSI pada Minggu, 20 April 2025," jelas Andre.

Selain ke LIB, Andre juga telah menyampaikan keluhannya ke Komite Wasit PSSI, khususnya terkait kualitas keputusan yang diambil melalui teknologi VAR.

"Kami sudah berkirim email ke Komite Wasit melalui LIB soal ketidakpuasan kami atas kepemimpinan wasit waktu Semen Padang menghadapi PSIS," kata Andre.

"Ada dua gol kami yang dianulir. Setelah kami teliti, gol pertama yang dinyatakan offside itu ada dugaan dari kami bahwa garis putih lapangan lurus, kok VARnya miring."

"Dipaksakan untuk menjustifikasi offside dari pemain kami. Lalu yang kedua, gol kami juga dianulir wasit yang melihat secara langsung, menyatakan permainan play-on, tapi dalam beberapa menit setelah gol, tiba-tiba dinyatakan ada pelanggaran yang dibuat pemain kami," tambahnya.

Saat ini, Semen Padang duduk di posisi ke-17 klasemen Liga 1—satu tingkat di atas juru kunci. Dengan lima laga tersisa, mereka hanya tertinggal dua poin dari Madura United yang masih berada di zona aman. Setiap keputusan wasit ke depan bisa jadi penentu nasib mereka: bertahan di kasta tertinggi, atau turun kasta. (Ant/I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |