Iran Berikan Peringatan kepada AS

2 days ago 4
Iran Berikan Peringatan kepada AS Warga Iran menentang sanksi dari AS.(Al Jazeera)

IRAN memperingatkan akan menanggapi dengan tegas jika Amerika Serikat (AS) mencoba memaksakan tuntutan kepada Republik Islam tersebut saat negara itu meningkatkan tekanan atas program nuklirnya.

"Setiap tindakan mendorong reaksi," kata Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi.

Komentar Iran muncul setelah Presiden Donald Trump mengatakan bahwa ia mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Langkah itu berpotensi menandakan perubahan dalam hubungan AS-Iran yang memadukan pendekatan diplomatik dengan sanksi ekonomi.

Ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat setelah Trump memberlakukan kampanye tekanan maksimum. Ia berupaya membawa Teheran untuk merundingkan kembali ketentuan program nuklirnya.

Pejabat Iran, yang menyangkal menerima surat Trump, menuduh pemerintah AS melakukan perundungan.

"Di masa lalu, AS menikmati rasa hormat dari Iran setiap kali bersikap hormat dalam wacananya dan AS dikonfrontasi setiap kali bersikap mengancam," kata Araghchi pada Senin (10/3).

Pejabat Iran mengatakan mereka tidak akan terlibat dalam negosiasi di bawah tekanan AS. 

AS telah memaparkan kemungkinan tindakan militer terhadap Iran untuk menghentikan ambisi nuklirnya yang dianggapnya mengancam.

"Ada dua cara untuk menghadapi Iran: melalui tindakan militer atau dengan mencapai kesepakatan. Saya lebih suka mencapai kesepakatan karena tujuan saya bukanlah untuk menyakiti Iran. Mereka orang-orang yang hebat," ujar Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News. 

Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi mengatakan bahwa program energi nuklir Iran selalu dan akan selalu sepenuhnya damai. Oleh karena itu, pada dasarnya tidak ada yang namanya potensi militerisasi. 

"Kami TIDAK akan bernegosiasi di bawah tekanan dan intimidasi. Kami bahkan TIDAK akan mempertimbangkannya, apa pun subjeknya. Negosiasi berbeda dengan intimidasi dan mengeluarkan perintah. Kami sekarang berkonsultasi dengan E3--dan secara terpisah dengan Rusia dan Tiongkok--dengan kedudukan yang setara dan saling menghormati. Tujuannya mengeksplorasi cara-cara untuk membangun lebih banyak kepercayaan dan transparansi pada program energi nuklir kami sebagai imbalan atas pencabutan sanksi yang melanggar hukum," paparnya.

Misi Iran di PBB menambahkan, "Jika tujuan negosiasi untuk mengatasi kekhawatiran terkait potensi militerisasi program nuklir Iran, diskusi semacam itu dapat dipertimbangkan. Namun, jika tujuannya pembongkaran program nuklir damai Iran untuk mengeklaim bahwa yang gagal dicapai Obama kini telah tercapai, negosiasi semacam itu tidak akan pernah terjadi." (Newsweek/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |